Hidayatullah.com—Pemerintah Austria bersama warga Muslim merayakan 100 tahun pengkuan Islam sebagai “sebuah komunitas relijius”.
Menyusul aneksasi wilayah Bosnia-Herzegovina, tahun 1912 Austria di bawah Kaisar Habsburg Franz Joseph mencantumkan dalam Article 1 bahwa Islam adalah sebuah komuntas relijius dan berhak mendapatkan perlindungan hukum yang sama seperti halnya komunitas relijius lain.
Austria memberikan Muslim hak yang sama seperti komunitas agama lain, berikut pendidikan agama di sekolah-sekolah, kebebasan dalam hal administrasi dan urusan internal serta melakukan ibadah bersama.
Dalam perayaan yang digelar di balai kota Wina, Rathaus, Presiden Ausria Heinz Fischer menyerukan hubungan damai dan saling menghormati dengan komunitas Muslim.
Para pejabat pemerintah menghadiri acara perayaan di sebuah masjid di Wina untuk memperingati 100 tahun pengakuan atas Muslim di Austria.
“Austria merupakan sebuah contoh di Eropa dalam berhubungan dengan Islam, namun Muslim Austria juga merupakan sebuah contoh Eropa,” kata Omar Al Rawi, anggota dewan kota Wina, kepada BBC (3/7/2012) seperti dikutip Al Arabiya. Rawi juga mengatakan bahwa hukum tersebut menjadikan Muslim merasa diterima dan dapat berintegrasi di Austria.
Austria merupakan rumah bagi setengah juta Muslim, atau sekitar 6 persen dari populasi negara itu. Di ibukota, Islam menjadi agama kedua terbesar setelah Katolik Roma.
Menurut sebuah laporan, sekitar 60.000 anak mengikuti kelas pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah negeri.*