Hidayatullah.com–Perselisihan antara pendamping Ahmadinejad dengan Dr. Hasan As Syafi’i, juru bicara Syeikh Al Azhar saat menyampaikan jumpa pers bersama menjadi sorotan banyak media. Di mana di saat Dr. Hasan As Syafi’i menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Iran, Ahmadinejad, di mana Al Azhar (atas nama Mesir yang Sunni, red)telah menyampaikan penolakan terhadap pencelaan terhadap Sahabat dan penyebaran Syi’ah di Mesir yang dikenal Sunnai.
Namun rupanya, pendamping Ahmadinejad memutus pembicaraan anggota Hai’ah Kibar Ulama Al Azhar tersebut dan memintanya berbicara mengenai persatuan. Ulama Syiah bahkan mengancam akan meninggalkan lokasi jumpa pers.
Dikutip situs berita harian lokal Mesir Al Yaum As Sabi’ (05/02/2013) bersumber dari Al Azhar, Syeikh Hasan As Syafi’i mengungkapkankan, Al Azhar tak ingin berpura-pura dan membohongi hasil pertemuan dengan Ahmadenijed.
”Sesungguhnya Al Azhar tidak mengenal taqiyah. Dan Dr. As Syafi’i menyampaikan dalam jumpa pers mengenai apa yang telah dibicarakan dalam pertemuan, tanpa basa-basi.”
Sebagaimana diberitakan bahwa dalam pertemuan dengan Ahmadinejad Syeikh Al Azhar meminta agar Ahmadinejad menerbitkan fatwa dari rujukan Syi’ah yang melarang celaan terhadap para Sahabat Nabi dan beliau juga menolak penyebaran Syi’ah di wilayah Sunni.
Sebelumnya, Syeikh Al-Azhar, Dr. Ahmad al-Thayyib meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran memberi jaminan penuh hak-hak warga kelompok Sunni di Iran dan berharap tokoh-tokoh Syiah di negeri itu bisa mengeluarkan fatwa yang mengharamkan penghinaan terhadap para Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam.*