Hidayatullah.com–Kepolisian Jerman menangkap seorang wanita yang dituduh pernah bekerja untuk kelompok ISIS semasa tinggal di Suriah.
Pihak berwenang di Karlsruhe hari Kamis (26/7/2018), menahan wanita berusia 31 tahun, yang belum lama ini kembali dari bekerja untuk ISIS alias Daesh di Suriah, lapor DW.
Pihak berwenang hanya boleh menahan wanita itu, yang berdasarkan kode etik jurnalistik di Jerman cuma dapat diidentifikasi sebagai Sabine S, pada permohonan penangkapan kedua.
Permohonan penangkapan pertamanya ditolak awal tahun ini setelah hakim menyatakan bahwa hanya sekedar tinggal di daerah yang dikuasai ISIS tidak lantas dapat dijadikan sebagai alasan untuk menangkapnya.
Dalam penyelidikan lanjutan, petugas kejaksaan menemukan bahwa Sabine S melakukan perjalanan dari Jerman ke Suriah pada akhir 2013 untuk menikahi seorang prajurit ISIS. Suaminya tersebut kemudian terbunuh, dan diyakini dia menikah lagi setelahnya. Sabine S miliki dua anak dari perkawinannya di Suriah.
Dia diyakini mendapatkan tugas mempromosikan kehidupan di wilayah pendudukan ISIS lewat laman blog yang dikelola kelompok tersebut. Di laman online itulah dia menyuarakan keinginannya melakukan serangan bunuh diri terhadap musuh-musuh kelompok ISIS.
Akan tetapi, bukti-bukti itu belum cukup untuk menjebloskan Sabine S ke dalam jeruji besi.
Ketika ISIS mulai kehilangan banyak wilayah pendudukannya, Sabine S ditawan oleh militan Kurdi pada September 2017. Setelah dibebaskan dia terbang kembali ke Jerman dan dikabarkan tiba di Karlsruhe pada April 2018.
Sabine S adalah wanita Jerman kedua yang dituntut hukum karena aktif bekerja untuk kepentingan ISIS di Suriah. Bulan Juni, polisi menahan Jennifer W setelah diketahui wanita berusia 27 tahun itu tinggal bersama militan ISIS dan menjadi petugas patroli di wilayah pendudukannya di Suriah.*