Hidayatullah.com-Puluhan anak dari berbagai negara bersemangat menghafal Al Quran di Masjid Al Haramain Kairo. Mereka datang dari berbagai negara seperti, Prancis, Tajikistan, Kazakstan, Afganistan dan negara lainnya.
Ditemani pembimbing mereka, Syeikh ‘Ala’, mereka nampak antusias mengkaji ilmu dan belajar Al-Quran.
“Saya sudah hafal 3 juz, “jawabnya Hisyam, bocah usia 8 tahun asal Prancis saat ditanya tentang hafalannya pada hidayatullah.com, Rabu (19/02/2014) kemarin.
“Saya adiknya, hafal 1 juz, “ sahutnya adik Hisyam dengan polos. Tiga juz dan satu juz merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa untuk anak seumuran keduanya. Apalagi belum ada satu bulan mereka bergabung di Masjid Al Haramain.
Meski jarak tempat tinggal dua bocah ini di District 5 dengan Masjid Al Haramain juga cukup jauh, tidak menghalangi keduanya menghafal Al-Quran.
Setiap hari anak-anak ini harus menyetor hafalan baru dan mengulang hafalan yang lama kepada Syeikh mereka.
Hafalan mereka beragam, ada yang sudah hafal lengakap 30 juz, 14juz, dan 4 juz. Selain itu juga ada ujiannya bagi yang sudah siap dites 2 juz dengan 16 pertanyaan.
Khusus Asing
Setiap hari, setidaknya ada ratusan pengahafal Al-Quran dari berbagai belahan dunia bergabung di Markaz Tahfidzul Quran ini.
Mereka datang dari berbagi Negara; dari Spanyol, Nigeria, Somalia, Rusia, Prancis, Tajikistan, Kazakstan, Afganistan, Indonesia dan negara-nagara lainnya.
Ya demikian karena markaz ini memang dikhususkan untuk para penuntut ilmu dari negara asing.
Ada sekitar delapan syeikh manjadi pembimbing di Markaz Tahfidzul Quran ini.
Syeikh Muhammad Abdul ‘Adzim, merupakan penanggung jawab program tahfidz ini. Siapa saja yang ingin mendafatar, maka prosedurnya harus bertemu dengannya.
Markaz Tahfidzul Quran merupakan cabang ketiga dari beberapa Markaz Tahfidzul Quran di Kairo di bawah perlindungan Yayasan Ashdiqa’.
Fasilitas yang diberikan yayasan juga sangat mencukupi kebutuhan para penghafal Al-Quran. Seperti tempat menghafal yang jauh dari keramaian, makan siang dan uang tunjangan setiap minggu sebesar 20 pound (sekitar Rp 34.000).
Hanya saja akhir-akhir ini dana tunjangan tersebut terputus, tidak lama setelah kejadian dibekukannya dana milik ribuan lembaga sosial oleh pemerintah militer Mesir.*/Shalahuddin El Faiz (Mesir)