Hidayatullah.com–Persatuan Ulama Iraq mengecam rencana Iran di Iraq untuk mengubur revolusi rakyat Iraq seraya mengeluarkan sebuah pernyataan resmi.
“Seorang pejabat dalam pemerintahan saat ini telah mengungkapkan kepada Guardian Sabtu lalu bahwa Iran mengirim 2000 pejuang ke Iraq selama beberapa hari terakhir, seraya menambahkan bahwa 1.500 anggota Garda Revolusi Iran melintasi perbatasan antara kedua negara melalui kota Khanaqin di provinsi Diyala di Iraq tengah, sementara itu 500 orang dari pasukan itu memasuki wilayah Badra dan Jassan di provinsi Wasit,” demikian rilis Mufakkiroh Al-Islam, Kamis (19/o6/2014).
“Sumber-sumber berita menegaskan bahwa Qassim Sulaimani, komandan (Pasukan Quds), tiba di Baghdad untuk melihat kesiapan ibukota Iraq untuk mempertahankan diri, seperti dikutip saluran CNN dari seorang pejabat keamanan Iraq yang menolak pengungkapan identitas pribadinya, mengatakan bahwa tiga unit (Pasukan Quds) dan pengikut Garda Revolusi Iran saat ini ditempatkan di provinsi (Diyala), dan unsur-unsur dari Garda Revolusi Iran telah bergabung dengan pasukan pemerintah dalam pertempuran melawan milisi.”
Lebih lanjut pernyataan itu menyatakan, “Perkumpulan Ulama Iraq mengecam intervensi terang-terangan ini yang mencerminkan kegigihan Iran dalam urusan Iraq, yang bertujuan untuk menguasai Iraq, secara keseluruhan atau membaginya berdasarkan sektarian dan etnis.”
Iran telah menegaskan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan AS untuk menghentikan langkah revolusi menguasai Baghdad dan menyelamatkan pemerintah al-Maliki yang pro Syiah.*