Hidayatullah.com—Organisasi peduli lingkungan Greenpeace mengatakan registrasinya untuk beroperasi di India telah dicabut, sehingga secara efektif menutup kantornya di negeri Hindustan itu.
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi sebelumnya menuding Greenpeace tidak mematuhi peraturan perpajakan dan memiliki agenda anti-pembangunan di negaranya, lapor BBC (6/11/2015).
Greenpeace telah beroperasi di India selama 14 tahun dan mempekerjakan lebih dari 300 orang.
Organisasi peduli lingkungan yang dikenal dengan keagresifannya itu mengatakan berencana untuk menggugat keputusan India tersebut. Greenpeace mengaku mematuhi peraturan yang melarang lembaganya menerima uang sumbangan dari luar India.
“Kami yakin berpijak di atas landasan hukum yang kuat. Kami percaya pada proses hukum dan yakin bisa mengatasi hal ini,” kata Vinuta Gopal, direktur pelaksana sementara Greenpeace India, dalam pernyataan yang dirilis di website organisasinya.
Kantor pendaftaran organisasi (perkumpulan) di Tamil Nadu, menurut Greenpeace, mengikuti perintah dari Kementerian Dalam Negeri India yang selama setahun ini berusaha untuk menutup Greenpeace India dan menekan kebebasan berbicara.*