Hidayatullah.com—Sejumlah pelajar di Provinsi Timur Arab Saudi dihukum karena menjadikan masalah sensitif terorisme sebagai bahan bercanda, serta menjadikan teman sekolahnya sebagai korban aksi mereka, kata pejabat-pejabat sekolah dilansir Arab News Kamis (23/4/2015).
Dalam kejadian belum lama ini, beberapa pelajar membungkam mulut, mengikat kaki dan tangan seorang temannya dengan pita perekat, lalu meninggalkannya di dalam gudang, kata seorang wakil kepala sebuah sekolah di provinsi itu.
Pejabat sekolah tersebut mengatakan semua pelakunya diskors dan orangtua walinya diberitahu tentang kenakalan anak mereka.
Kepala sekolah Abdulrahman Abdulkarim mengatakan tindakan semacam itu tidak bisa dianggap enteng dan para pelajar patut mendapatkan sanksi atas perilaku buruknya.
Mengutip laporan media setempat belum lama ini, Abdulkarim juga mengatakan ada banyak macam aksi bercanda berbahaya yang dilakukan di sekolah-sekolah.
“Dua pelajar Arab menempelkan slogan dari sebuah klub olahraga terkenal di punggung salah seorang pelajar lain tanpa sepengetahuannya. Akibatnya korban menjadi bulan-bulanan teman-temannya,” kata Abdulkarim memberi contoh.
Ada juga pelajar yang membuat pernyataan ofensif tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teror, sehingga memaksa kepala sekolah memecat mereka sebagai siswa. Namun, akhirnya pihak sekolah mengambil keputusan lebih ringan dengan memindahkan mereka ke sekolah lain, sebab masa ujian akhir sudah dekat.
“Meskipun guyonan-guyonan semacam itu dilarang di sekolah-sekolah dan dapat menimbulkan hukuman keras seperti dikeluarkan dari sekolah, tetapi para pelajar cenderung untuk tidak menanggapi peringatan itu secara serius,” imbuhnya.
Saad Jabr, seorang pengawas siswa, mengatakan bahwa candaan yang tidak patut, khususnya yang meniru-niru aksi teroris dilarang keras menurut peraturan Kementerian Pendidikan.
Mubarak Al-Asaimi, juru bicara kementerian, mengatakan bahwa kenakalan siswa di sekolah ditangani oleh para guru dan pengawasnya, yang mana hukumnnya ditentukan berdasarkan tingkat kenakalan yang dilakukan siswa bersangkutan.*