Hidayatullah.com—Para pengacara dari politisi Partai Demokrat yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, menyerahkan server email pribadi dan pen-drive yang berisi materi-materi pekerjaan milik istri bekas presiden AS itu kepada Biro Penyelidik Federal (FBI), lapor Euronews Rabu (12/8/2015).
Clinton menggunakan akun email pribadinya untuk urusan pekerjaan saat menjabat sebagai menteri luar negeri AS, sehingga mendorong dilakukannya penyelidikan oleh FBI, ketika hal itu terungkap pada bulan Maret lalu.
Pemerintah Amerika Serikat menganggap catatan-catatan dan dokumen kerja pejabat publik sebagai properti milik pemerintah federal.
Selama menjabat sebagai menteri, seharusnya Clinton menggunakan akun email resmi yang disediakan oleh pemerintah. Namun, ternyata istri Bill Clinton itu bekerja menggunakan akun email pribadi yang servernya berada dirumah kediamannya.*