Hidayatullah.com—Duta Besar Arab Saudi untuk Libanon Ali Awad Asiri menegaskan kembali komitmen negaranya atas sikap-sikapnya terhadap Libanon, di tengah-tengah munculnya laporan tentang rencana pembunuhan atas dirinya dan utusan Qatar, lapor Asharq Al-Awsat.
Asiri mengatakan kepada koran berbasis di London itu bahwa dirinya saat ini sedang berkomunikasi dengan pejabat-pejabat keamanan Libanon, untuk mengecek akurasi laporan tentang rencana pembunuhan itu yang disampaikan oleh sebuah koran berbahasa Arab yang mengutip sumber-sumber intelijen Barat.
Diplomat Saudi itu mengatakan keamanan pribadinya dan kedutaan yang dipimpinnya merupakan tanggungjawab dari otoritas Libanon, seraya menambahkan bahwa ini bukan pertama kalinya kabar mengkhawatirkan semacam itu muncul.
“Ancaman-ancaman dan tantangan-tantangan ini tidak akan mengubah sikap Saudi terhadap Libanon (dan tidak akan mencegah kami) dari mendukung legitimasi politiknya,” kata Asiri dikutip Arab News Jumat (23/10/2015).
Sementara itu, sebuah sumber pejabat tinggi keamanan Libanon membantah bahwa otoritas Libanon mengetahui adanya ancaman pembunuhan itu, lapor Asharq Al-Awsat.
Di tempat terpisah, politisi Libanon bernama Wiam Wahhab mengatakan lewat akunnya di Twitter bahwa Qatar akan menjadi target [serangan], sebagai reaksi dari pernyataan menteri luar negerinya yang mengatakan kemungkinan Qatar akan melakukan intervensi militer di Suriah.
“Jika Qatar melaksanakan ancaman militernya di Suriah, Doha akan dihujani tembakan,” kata Wahhab, yang memimpin Partai Tawhid, partai politik yang mendukung Hizbullah.
Sementara negara-negara Arab mengirimkan bantuannya kepada kelompok oposisi untuk menghadapi pasukan rezim Suriah, kelompok teroris Syiah asal Libanon Hizbullah bersama dengan Iran mengirimkan bantuan senjata dan pasukan kepada rezim Bashar Al-Assad untuk melawan kelompok-kelompok oposisi yang notabene bukan penganut Syiah.*