Hidayatullah.com–Media Turki, Anadolu (27/11/2015) menyatakan bahwa Rusia mendukung apa yang disebut pihak Turki sebagai “teroris Kurdi”, PKK maupun PYD untuk menguasai Azaz yang dekat dengan perbatasan Suriah-Turki.
Sementara PYD menyerang pasukan oposisi di Azaz, pesawat Rusia telah melakukan tiga serangan udara terhadap jalan yang menghubungkan Azaz dengan Bab As Salamah gerbang perbatasan.
Koalisi Rusia-Kurdi
PYD memperluas wilayahnya ke arah barat setelah mengambil kendali Tel Abyad dari ISIS/IS pada bulan Juni, daerah terutama dihuni oleh orang-orang Arab dan Turkmen.
Namun, untuk penggabungan Ayn Al Arab dengan wilayah Afrin, PYD harus mengendalikan Jerablus yang dikuasai ISIS/IS dan oposisi pasukan yang mengendalikan daerah Azaz. Untuk mencapai tujuan itu, PYD dilaporkan telah memulai pemulihan hubungan dengan Rusia.
Dua hari sebelum Rusia memulai kampanye udara di Suriah pada 30 September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa hanya Bashar Al Assad dan Kurdi yang benar-benar berjuang melawan IS/ISIS, memberikan sinyal perbaikan hubungan dengan Kurdi.
Hanya 11 hari setelah Rusia mulai kampanye udara di Suriah, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov bertemu dengan pejabat PYD Salih Muslim di Paris.
Pada 21 Oktober, Bogdanov bertemu juga dengan pejabat PYD lainnya, Asya Abdullah, di Moskow. Pertemuan itu diikuti dengan inisiatif untuk membuka kantor PYD di Moskow.
Pada tanggal 23 Oktober, Putin mengatakan bahwa rezim Assad dan PYD perlu menyatukan kekuatan, dan meminta organisasi untuk datang ke sisi rezim dalam konflik Suriah.
Sementara itu,bagi Turki, Kurdi merupakan pemberontak yang dimasukkan dalam daftar teroris.