Hidayatullah.com—Koalisi pemerintah Jerman saat ini berselisih soal cara terbaik mengintegrasikan lebih dari satu juta migran dan pengungsi yang ditampung negara itu selama beberapa bulan terkahir.
Partai kanan-tengah CDU mengusulkan 6 bulan penangguhan pemberian gaji minimum jika para pendatang itu menjalani kerja magang. Partai tempat bernaung Kanselir Angela Merkel itu mengklaim jika upah minimum saat ini 8,50 euro per jam diturunkan, maka kemungkinan para imigran akan mendapatkan tawaran pekerjaan lebih banyak.
Sementara itu, partai sosial demokrat SPD dan Partai Hijau, berpendapat para pendatang berhak mendapatkan gaji minimum. Mereka menolak usulan CDU untuk mengurangi gaji minimum imigran.
“Pemotongan gaji minimum yang diberikan kepada para pengungsi (imigran) mustahil bagi kami. Sebab, membiarkan para pengungsi bersaing dengan orang-orang yang juga kesulitan mendapatkan pekerjaan, akan membahayakan kondisi solidaritas masyarakat kita,” Sekjen SPD Katarina Barley seperti dikutip Euronews Senin (15/2/2016).
CDU mengatakan para pendatang harus mencari nafkah (bekerja) jika mereka ingin menetap di Jerman.
Menurut CDU kemampuan berbahasa Jerman dengan baik, pengetahuan tentang hukum yang berlaku di Jerman dan masyarakat, serta tidak memiliki catatan kriminal, semuanya itu harus dimiliki oleh para pendatang.*