Hidayatullah.com–Seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (19/7) kemarin, penegasan sikap Bush mengenai komitmennya terhadap Israel sebagai bentuk kesetiaan negara adidaya itu pada negeri kaum Yahudi ini.
Saat ditanya wartawan atas tindakan AS meski telah banyak dikritik dunia internasional atas sikap pemerintahan AS yang pro-Israel, Bush mengingatkan wartawan bila dia adalah presiden AS pertama yang berdiri di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengumumkan kepada seluruh dunia mengenai kesungguhan mewujudkan negara Palestina untuk hidup dalam keadaan damai dengan Israel.
Menurutnya, terorisme yang berkelanjutan dan dan mundurnya Perdana Menteri Palestina sebelum ini, Mahmoud Abbas, membuatkan lebih sukar untuk mengikuti jadwal “Peta Jalan Damai” yang diinginkan AS.
Dia menambahkan, kunci ke arah wujudnya negara Palestina berada dalam tangan pemimpin Palestina yang mesti berfikiran terbuka untuk melakukan pembaharuan dan bersungguh-sungguh terhadap rakyat mereka.
“Saya yakin semakin baik terbentuk kepimpinan Palestina modern, penduduk akan mendapat keuntungan dan dukungan besar dalam membentuk bantuan pendidikan, kesehatan dan pembangunan ekonomi.
“Semua ini adalah untuk kepentingan Israel yang ingin menjadi tetangga baik penduduk Palestina,” katanya.
Ucapan Bush ini sebagai pemanis muka di saat dirinya ingin kembali menduduki kursi presiden bulan November depan. Sebagaimana diketahui, pemandangan yang tidak aneh jika hampir semua calon presiden AS selalu memberikan janji dan dukungan terhadap negara Yahudi itu bila ingin terpilih menjadi presiden. (lf/jp/cha)