Hidayatullah.com—Iran berusaha memenuhi target perdagangan senilai $30 miliar dengan Turki, menandai keinginan kuat negaranya untuk lebih terlibat dengan pasar Turki, kata Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dalam kunjungannya resminya hari Sabtu (19/3/2016), lapor kantor berita resmi Turki Anadolu.
“Dengan izin Allah, kami akan meningkatkan volume perdagangan kedua negara menjadi $30 miliar,” kata Zarif saat konferensi pers gabungan dengan sejawatnya Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Istanbul.
Zarif mengatakan Iran melihat Turki sebagai mitra dalam setiap aspek dan memfokuskan upaya-upayanya untuk memperkuat kerja sama melalui peningkatan volume perdagangan kedua negara.
Dalam kunjungannya selama satu hari itu Zarif juga bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu di Istanbul.
Zarif mengatakan pembicaraan mereka berisi diskusi perihal investasi bersama dalam bidang energi, minyak dan gas alam, pariwisata, serta transportasi kereta dan jalan raya.
“Kami bicara dan mendiskusikan tentang memudahkan jalan bagi investor kedua negara,” kata Zarif, seraya menambahkan bahwa diskusi soal proyek-proyek bersama akan berlanjut dalam pekan-pekan mendatang.
“Topik-topik ini akan dibicarakan sekali lagi dalam kerangka pertemuan Komisi Bersama Ekonomi [Turki-Iran] dalam pekan mendatang. Dengan izin Allah, pertemuan-pertemuan ini akan tuntas pada pertemuan ketiga Dewan Kerja Sama Tingkat Tinggi Turki-Iran yang juga akan dihadiri oleh presiden-presiden kami,” kata Menteri Luar Negeri Iran itu.
Kunjungan Zarif ke Istanbul itu dilakukan setelah baru-baru ini PM Turki Ahmet Davutoglu mengunjungi Teheran untuk bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani dan Wakil Presiden Eshagh Jahangiri.
Zarif mengatakan Iran sangat menghargai hubungan Turki dengan negaranya.
“Turki selalu mendukung Iran, khususnya selama masa-masa sanksi,” kata Zarif, menyinggung beragam sanksi internasional yang belum lama ini dicabut menyusul kesepakatan nuklir Teheran dengan lima kekuatan dunia.
Mengomentari soal situasi di Suriah, Zarif mengatakan persatuan nasional dan integritas wilayah Suriah harus dihormati.
“Kami percaya bahwa sebagai tetangga dari Suriah, Iran dan Turki dapat bekerja sama untuk mewujudkan perdamaian di Suriah. Kami siap untuk membantu rakyat Suriah dalam memutuskan soal nasib negara mereka,” kata Zarif seperti dikutip Hurriyet dari Associated Press.*