Hidayatullah.com– Direktorat Departemen Agama Turki (Yayasan Diyanet) akan membangun dan memfasilitasi akses masjid-masjid yang rusak dan hancur akibat perang di Suriah.
Bekerjasama dengan Perdana Menteri Turki, Yayasan Diyanet berencana memperbaiki tidak kurang 66 puluhan masjid di Suriah yang rusak parah, ujar Kepala Yayasan Dinayet, Mustafa Tutkun, dikutip Anadolu Agency (AA) hari Ahad (23/04/2017).
Tutkun mengatakan, proyek yayasan yang dikelola negara tersebut akan dilakukan di tempat-tempat di mana ISIS sudah berhasil ditumbangkan oleh Perisai Euphrates dipimpin Turki, termasuk Cobanbey, Azaz, dan Jarablus. Beberapa masjid bahkan telah dibuka kembali.
“Kami menyelesaikan perbaikan masjid Kebir, Nur dan Hasan di Jarablus dan telah dibuka kembali ke publik untuk tempat ibadah,” tambahnya dikutip AA.
Selain itu, Tutkun mengatakan bahwa yayasan tersebut bekerja sama dengan Direktorat Agama Turki memulihkan dan membuka kembali 127 masjid yang telah dirusak oleh PKK di timur dan tenggara Turki.
Suriah telah dikepung dalam perang enam tahun yang dimulai awal 2011, ketika rezim Bashar Al-Assad membalas aksi Revolusi Suriah yang akrab dijuluki tsaurah islamiyah, dimana aksi demo dilawan dengan pesawat-pesawat tempur dan tembakan.
Lebih 400 ribu orang terbunuh dan jutaan orang mengungsi di negeri-negeri lain akibat konflik.
Baca: Masjid Umayah di Suriah Kunci Penting Pembebasan Al Aqsha
Tahun 2016, Dinayet dikabarkan telah membangun hampir 9000 masjid di Turki. Sebanyak 8985 masjid dibangun antara 2005 dan 2015 di Turki.
Akibat perang, Masjid Agung Umayyah, berlokasi di kota lama Damaskus, yang merupakan masjid yang terbesar dan tertua yang dibangun di masa Khalifah Al-Walid bin Abdul-Malik dari Bani Umayyah tahun 88-97 Hijriyah atau 706-715 Masehi, ikut hancur.*