Hidayatullah.com–Ikhwanul Muslimin hari ini menolak tuduhan Arab Saudi bahwa mereka adalah kelompok teroris.
Dalam satu pernyataan, gerakan itu juga mendesak Arab Saudi menghentikan dukungan kepada Presiden Mesir, Abdul Fattah Al-Sisi dan tidak mendengarkan kata-kata pemimpin Uni Emirat Arab (UEA) yang dianggap perasuah dan penindas.
Senin lalu, Arab Saudi, UEA, Mesir, Bahrain dan Yaman memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dengan alasan negara itu mendukung kelompok Islam seperti Ikhwanul Muslimin dan Hamas.
Menteri Luar Arab Saudi, Adel Al-Jubeir hari Selasa sempat mengatakan, Qatar harus mengambil beberapa langkah, termasuk menghentikan dukungan kepada Hamas dan Ikhwanul Muslimin, untuk memulihkan kembali hubungan dengan negara Arab lain.
Baca: Serangan Hacker Kantor Berita Qatar Dinilai Awal Mula Krisis Diplomasi
Komentar pejabat Saudi tersebut muncul sehari setelah dia mengatakan bahwa Doha harus mengakhiri dukungannya untuk kelompok Hamas Palestina dan Ikhwanul Muslimin sebelum hubungan dengan negara-negara Teluk Arab lainnya dapat dipulihkan.
Berbicara di Ibu Kota Prancis, Paris, Jubeir menuduh Qatar meruntuhkan Otoritas Palestina dan Mesir dalam mendukung Hamas dan Ikhwanul Muslimin. Sebuah tuduhan yang kemudian dibantah Doha.
Jubeir juga mengatakan bahwa Qatar adalah “negara saudara”. Langkah-langkah penghukuman terhadapnya, menurut Al Jubeir, adalah usaha yang bermaksud baik untuk menghentikan dukungan Qatar terhadap “ekstremisme”.
Baca: Mauritania Negara Terbaru Putuskan Hubungan dengan Qatar
Dukungan Arab Saudi terhadap rezim kudeta Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi dengan menyediakan dukungan keuangan dan politik, menyerang gerakan Islam modern yang diwakili oleh Ikhwanul Muslimin, mempengaruhi kredibilitas Riyadh, kata pernyataan itu.
Militer Mesir dipimpin Al-Sisi menggulingkan presiden pertama yang terpilih secara demokratis, Mohammad Mursi yang juga pemimpin Ikhwanul Muslimin pada 2013. Tindakan itu didukung oleh Arab Saudi dan UEA.
“Jangan dengan suara-suara menindas dan tidak adil dari UEA. Mereka adalah perasuah yang menjadi wabah dalam dunia Islam dan Arab Saudi. Mereka adalah sekutu Israel, “kata Ikhwanul Muslimin.*