Hidayatullah.com—Presiden Haiti mengatakan upaya pembunuhan terhadap dirinya dan penggulingan pemerintahan telah berhasil digagalkan.
Menyusul kudetagagal itu, sedikitnya 23 orang telah ditangkap, termasuk seorang hakim tinggi dan seorang pejabatsenior kepolisian, kata pihak berwenang.
Presiden Jovenel Moise bersikukuh menyatakan masa jabatannya baru akan berakhir pada Februari 2022.
Namun, pihak penentangnya mengatakan jabatannya berakhir hari Ahad kemarin. Pengunjuk rasa turun ke jalan di ibukota Port-au-Prince dan sejumlah kota lain menuntuk Moise turun, lansir BBC Senin (8/2/2021).
“Kami tidak terima Jovenel Moise melanggar konstitusi negara ini,” kata seorang demonstran, Etienne Jean Daniel. “Kami menuntut agar konstitusi dihormati,” ujarnya.
“Saya menuntut orang-orang yang ditangkap segera dibebaskan,” kata seorang demonstran lain, Jean Reynolds, yang menuding pemerintahan Moise menculik orang-orang tersebut.
Apratkeamanan mengatakan telah terjadi “percobaan kudeta” dan telah dilakukan penyitaan atas “sejumlah uang tunai dan senjata –termasuk senjata serbu, senapan mesin dan parang”.
Krisis politik di Haiti ini berawal dari perbedan interpretasi terhadap konstitusi dan masa jabatan presiden yang sekarang ini.
Kubu lawan Presiden Moise mengatakan masa jabatan presiden saat ini berakhir akhir pekan kemarin. Namun, Moise bersikeras masa jabatannya masih kurang satu tahun lagi dan dia tidak berniat untuk mundur sebelum masa jabatannya habis.
Setelah pemilu legislatif tahun 2019 ditangguhkan, Presiden Moise sekarang berada di tahun kedua berkuasa berdasarkan dekrit. Kalaupun dia bisa bertahan hingga tahun depan, sepertinya aksi protes terhadap kekuasaannya akan terus berlangsung.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Haiti merupakan negara termiskin di kawasan Amerika Latin, dengan 60% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Sekelompok Senator Amerika Serikat, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, menyeru agar pemerintahan Presiden Jow Biden menarik dukungan Washington terhadap Presiden Moise.*