Hidayatullah.com–Sekjen Partai Kongres Popular (PCP) telah menolak daftar hitam bersama Arab Saudi, UEA dan Bahrain mengenai “entitas teroris” yang termasuk di dalamnya kelompok Hamas, badan amal terkemuka dan ulama Muslim, demikinan Al-Araby Al-Jadeed melaporkan hari Ahad.
Pada pidato di depan anggota-anggota partainya, Ali Al-Haj Mohamed bertanya kriteria apa yang telah digunakan untuk membuat penunjukan seperti itu. Dia memberi kesan bahwa kriteria yang mungkin digunakan oleh tiga Negara Teluk itu dapat juga menempatkan Sudan dalam daftar teroris itu. Dia memperingatkan bahwa sebuah perang baru dapat terjadi di wilayah itu dikarenakan krisis antar negara Teluk.
Seperti halnya Qatar, dia mengatakan, Sudan ikut serta dalam koalisi pimpinan Saudi untuk mengembalikan presiden terpilih ke Yaman. “Kemudian, kami menemukan bahwa Qatar merupakan sebuah ‘negara teroris’. Ini berarti bahwa Sudan akan menjadi yang berikutnya.” Pemimpin PCP itu menekankan pentingnya menyelesaikan krisis itu melalui dialog.
“Kami memiliki satu pesan: apa yang sedang terjadi bukanlah kepentingan kami dan krisis ini harus diselesaikan,” dia mengatakan sembari memuji Qatar karena itu merupakan satu-satunya negara yang mendukung negaranya selama krisis. Qatar berperan besar dalam membawa pemerintahan Sudan dan kelompok bersenjata oposisi ke meja negoasiasi untuk mengakhiri konflik internal mereka.*/Nashirul Haq AR