Hidayatullah.com–Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) baru-baru mengkritik seorang wanita Melayu karena videonya dengan seekor anjing peliharaannya yang disebut “Bubu”. Jakim menggambarkan tindakannya itu sebagai menghina agama Islam.
Wanita bernama Nurhanizah Abdul Rahman itu mengupload dalam Facebook-nya pada 1 Juli 2017 jam 2.11 petang, tentang anjing peliharaan nya itu.
Dirjen Jakim, Tan Sri Othman Mustapha, mengatakan orang Islam yang memiliki anjing dan memiliki hubungan yang tidak perlu dengan anjing sebagai “sangat mengganggu” karena keduanya bertentangan dengan ajaran Islam, lapor Malay Mail Online.
“Jakim sangat menyesali perbuatan memegang anjing secara sengaja begini tanpa alasan yang dibenarkan oleh Islam. Ini menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam karena bertentangan dengan pegangan mazhab dan ‘uruf / adat di Malaysia.
Baca: Karakter Anjing
Menurut Mazhab Syafi’i, umat Islam dilarang menyentuh anjing secara sengaja karena menajiskan diri tanpa tujuan yang wajar adalah haram di sisi Islam, ” kata Tan Sri Othman dalam satu pernyataan di akun Facebook-nya.
Ini didasarkan sebuah hadits Nabi yang mengatakan, sucinya bejana salah yang dijilat anjing adalah dengan cara mencucinya sebanyak tujuh kali dan yang pertama harus dicampur dengan tanah.
Menurut Tan Sri Othman, meskipun Islam mengizinkan orang Islam untuk bersuci setelah memegang anjing, ini tidak berarti mereka bisa pelihara hewan-hewan itu sebagai binatang peliharaan.
Dia mengatakan tindakan itu sama dengan umat Islam yang dengan sengaja melakukan dosa hanya karena dapat bertobat kemudian.
“Justru, Jakim berharap individu tersebut harus segera memberhentikan perbuatan tersebut dan kembali bertaubat kepada Allah. Perbuatan seperti ini terlihat seolah-olah ia mencoba menciptakan budaya baru yang dapat menyebabkan perbuatan menghina agama Islam,” kata Tan Sri Othman dalam satu laporan koran Malay Mail Online.
Sebelumnya, pada 1 Juli 2017, Nurhanizah Abdul Rahman berbagi kisahnya dengan seekor anjing liar diberi nama Bubu yang diselamatkan di Facebook untuk satu pertandingan sebuah merek makanan hewan, Smart Heart.
Dalam postingnya, Nurhanizah meminta pengguna Facebook lain untuk memilih dia dan Bubu, yang mendapat tanggapan negatif; hingga bagian Fatwa Jakim, Othman Mustapha mengeluarkan pernyataan yang memintanya untuk segera bertobat.*