Hidayatullah.com—Pangeran asal Arab Saudi Al-Walid bin Talal akan menginvestasikan dana ratusan juta dolar dalam proyek pariwisata dan konstruksi di Mesir, sebuah kesepakatan yang telah dicapai dengan kementerian.
Dilansir Ahram Online, pernyataan dari kementerian menyebutkan bahwa hari Senin (7/8/2017) Talaat Moustafa Group (TMG) telah mencapai sepakat dengan Menteri Investasi dan Kerja Sama Internasional Sahr Nasr perihal investasi senilai $800 juta oleh miliuner asal Saudi itu.
Investasi tersebut termasuk perluasan Four Seasons Resort di Sharm El-Sheikh agar menjadi resor terbesar sedunia. Bin Talal juga berinvestasi dalam pembangunan dua hotel baru di El-Alamein di kawasan pantai Mediterania dan Madinaty, sebuah kota baru di pinggiran Kairo.
Pengembang Mesir TMG berkongsi dengan Pangeran Al-Walid sebagai mitra dalam proyek-proyek tersebut. Sejauh ini perusahaan Mesir itu sudah menanamkan investasi sekitar 1,8 miliar dolar untuk Four Seasons Sharm El-Sheikh, Nile Plaza di Alexandria, serta proyek di Madinaty dan El-Alamein.
Kesepakatan terbaru itu dicapai pada pertemuan di Sharm El-Sheikh antara Menteri Nasr dan Al-Walid bin Talal, chairman Saudi Kingdom Holding Company. Turut hadir dalam pertemuan itu pengusaha Hesham Talaat Moustafa dari TMG.
Dalam pertemuan itu Menteri Nasr mengatakan pemerintah Mesir berupaya menciptakan kondisi yang baik untuk semua investor, termasuk dengan cara memperbaiki legislasi dan reformasi institusional. “Peraturan perundangan [yang diperbaiki] mencakup perihal fasilitasi, garansi dan insentif bagi semua investor,” kata menteri wanita itu. “Mesir menyambut kedatangan investor-investor Saudi di Mesir dan kementerian bekerja untuk mengatasi hambatan kerja mereka.”
Pangeran Al-Walid sejauh ini sudah menginvestasikan dana yang cukup besar di Mesir dalam berbagai sektor. Dia memiliki dan mengoperasikan 40 hotel dan resor, sementara18 lainnya masih dalam pembangunan.
Bin Talal juga berinvestasi dalam sektor perbankan melalui Citigroup, dalam sektor media melalui Rotana Media Group dan sektor penerbangan melalui NAS.*