Hidayatullah.com–Koalisi Saudi yang bertempur di Yaman meminta PBB agar mengambil kontrol bandara utama di Ibu Kota Sana’a, yang sedang dikuasai oleh pemberontak Syiah Houthi, kantor berita negara Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis Juru bicara Resmi Koalisi Meminta PBB yang mengontrol Bandara Internasional Sana’a, Kolonel Turki al-Malki mengatakan penerbangan Sana’a segera bisa dilakukan kembali.
“Seharusnya pengelolaan bandara dan keamanan dapat dilakukan dengan baik, memastikan keamanan semua penerbangan dan menghentikan penyelundupan senjata, Komando Pasukan Gabungan sudah bersiap untuk memulihkan aktivitas penerbangan hingga normal,” katanya middleeasteye.
Malki mengatakan komando itu bertujuan untuk mencegah pengiriman senjata ke Houthi melalui udara, tetapi komando juga bekerja memastikan pengiriman komersial, kargo dan penerbangan kemanusiaan ke dalam negara.
Koalisi Negara Arab terpaksa menutup bandara Sana’a bagi semua pihak kecuali penerbangan PBB pada Agustus lalu, mengatakan hal itu dibutuhkan untuk mencegah penyelundupan senjata.
Kelompok bantuan kemanusiaan minta agar bandara dibuka kembali
Namun, pada Rabu, 15 kelompok kemanusiaan dan pemberontak Houthi meminta koalisi Saudi di Yaman untuk membuka kembali bandara itu, mengatakan penutupan setahun penuh menghambat bantuan kemanusiaan yang masuk dan menghalangi ribuan pasien yang akan pergi keluar negara itu demi mendapatkan perawatan kesehatan.
Kelompok kemanusiaan telah memperingatkan bahwa penutupan itu menghambat pengiriman suplai penting, yang saat ini harus melalui pelabuhan Hodeida, Laut Merah.
“Orang-orang yang sakit tidak lagi bisa keluar negeri demi perawatan dan obat-obatan tidak dapat dibawa masuk,” menteri transportasi pemberontak, Zeid al-Chami, mengatakan pada para wartawan.
Dia meminta masyarakat internasional untuk menekan koalisi Arab agar melunak.
Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengatakan blokade koalisi atas bandara telah menyebabkan banyak warga Yaman meninggal.
“Ribuan warga Yaman telah meninggal karena sakit dan tidak bisa menerima pengobatan medis di luar negeri,” badan bantuan itu mengatakan, mengutip jumlah yang disebutkan kementrian kesehatan pemberontak Houthi.
Direktur NRC setempat Mutasim Hamdan mengatakan dibukanya kembali sangatlah penting.
“Sangatlah penting semua jalur udara domestik dan internasional dibuka kembali sehingga penduduk Yaman dapat menerima bantuan, dan bantuan dapat mencapai penduduk Yaman,” katanya.
Pemberontak Syiah Houthi mengontrol hampir semua bagian di Yaman utara, sementara koalisi Saudi menguasai wilayah udaranya. Pembukaan kembali akan membutuhkan kesepakatan antara dua pihak.*