Hidayatullah.com– Sebanyak 150 kasus salmonella telah terdeteksi di sembilan negara Eropa, kata dua badan spesialis Eropa hari Selasa (12/4/2022), menuding sebuah pabrik coklat Kinder di Belgia sebagai biang keroknya. Pabrik itu sekarang sudah ditutup.
“Sebagian besar kasus adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, banyak yang dirawat di rumah sakit,” kata European Centre for Disease Prevention dan Control and the European Food Safety Authority dalam pernyataan bersama, seperti dikutip RFI.
Per 8 April, sembilan negara telah melaporkan 119 kasus yang dikonfirmasi dan 31 kasus kemungkinan, kata pernyataan itu.
Kasus-kasus tersebut tercatat di Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, dan Inggris.
Produk-produk makanan coklat yang dibuat dipabrik itu yang terletak di Arlon, bagian tenggara Belgia, ditemukan mengandung salmonella, kata kedua lembaga itu, seraya mendesak agar negara-negara terus memantau kasus baru.
Belgia memulai penyelidikan kasus pada hari Senin.
Otoritas keamanan pangan Belgia, AFSCA, telah memerintahkan penarikan seluruh produk yang dibuat di pabrik merek Kinder yang populer itu.
Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan gejala termasuk diare, demam, dan kram perut pada manusia, dan merupakan salah satu infeksi bawaan makanan yang paling umum.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia.
Ferrero, sebagai pemilik pabrik, telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan “dengan tulus meminta maaf” atas serentetan kasus salmonella tersebut.
Ferrero, yang juga membuat permen Nutella dan Tic Tac, pada hari Kamis menarik beberapa jenis cokelat Kinder di Amerika Serikat yang dibuat di Belgia.
Langkah itu mengikuti penarikan awal pekan ini di Inggris dan beberapa negara Eropa atas kekhawatiran tentang produk dari pabrik tersebut
Penutupan pabrik dan masalah kesehatan merupakan pukulan bagi pemiliknya, perusahaan raksasa permen Italia Ferrero, karena muncul di puncak musim liburan Paskah ketika cokelat Kinder-nya banyak dicari konsumen.*