Hidayatullah.com– Pemimpin Hamas pada Rabu mengecam keikutsertaan duta besar dari tiga negara Arab pada peluncuran “kesepakatan abad ini” yang diusulkan AS pada Selasa lapor Anadolu Agency.
“Kami menyampaikan kekecewaan kami atas kehadiran [beberapa] negara Arab dalam pengumuman Trump tentang rencana yang disebutnya rencana damai,” Ismail Haniyah mengatakan dalam pernyataan pers kepada jaringan Al-Jazeera, yang dipublikasikan online oleh Hamas.
Haniyah menekankan bahwa negara-negara Arab perlu “mendukung posisi Palestina dan tidak melanggar posisi sejarah.”
Pada Selasa, duta besar Uni Emirat Arab, Bahrain dan Oman ikut serta dalam konferensi yang mengumumkan rencana tersebut.
Haniyah mengulangi kembali penolakan Hamas terhadap “setiap perjanjian atau proyek yang mengurangi hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut.”
Pada Selasa, Trump merilis rencananya yang telah lama ditunda untuk mengakhiri masalah Palestina-Israel dalam konferensi pers di Gedung Putih, di mana dia mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sementara pihak Palestina tidak ada.
Dalam konferensi pers itu, Trump menyebut Jerusalem sebagai “ibukota Israel sepenuhnya”.
Apa yang disebut sebagai rencana perdamaian secara sepihak membatalkan resolusi-resolusi PBB sebelumnya mengenai sengketa Israel-Palestina dan mengakui permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di berbagai bagian Palestina dan ibukota Yordania, Amman, sebagai reaksi atas peluncuran resmi rencana tersebut.
Tagar #FreePalestine juga dengan cepat menduduki daftar trending dunia di Twitter.*