Hidayatullah.com–Seorang bayi berusia dua hari penderita Covid-19 meninggal dunia di Afrika Selatan, salah satu korban wabah coronavirus termuda di dunia.
Si ibu dites positif Covid-19 dan bayinya pun demikian. Anak yang dilahirkan prematur itu memerlukan alat bantu pernapasan sejak dilahirkan, kata Menteri Kesehatan Dr Zweli Mkhize seperti dilansir BBC Rabu (21/5/2020).
Ketika ditanya BBC apakah bayi itu merupakan korban Covid-19 termuda di Afrika, Dr John Nkengasong, direktur Africa Centre for Disease Control (CDC), berkata, “Sejauh pengetahuan kami ini merupakan kasus pertama yang CDC Afrika ketahui.”
Angka kematian Covid-19 di negara itu sekarang menjadi 339, dan jumlah kasus infeksi terkonfirmasi naik menjadi 18.003, atau yang tertinggi di Afrika. Namun, Mesir dan Aljazair mencatat kematian lebih tinggi, yaitu berturut-turut 680 dan 568.
Korban termuda coronavirus lain salah satunya ada di Inggris, seorang bayi berusia 3 hari yang meninggal pada 5 Mei. Dalam kasus itu si ibu dan bayinya dites positif Covid-19 setelah janin dilahirkan.
Si bayi dilahirkan dengan detak jantung rendah dan petugas koroner mencatat penyebab utama kematian adalah severe hypoxic ischaemic encephalopathy, yang artinya otak kekurangan darah dan oksigen, sementara penyebab kematian sekunder adalah Covid-19.*