Hidayatullah.com—Jet-jet tempur Rusia melancarkan belasan serangan udara atas posisi kelompok ISIS alias Daesh alias IS Di Gurun Suriah, kata kelompok pemantau.
Pesawat-pesawat tempur itu mendukung operasi oleh pasukan pemerintah Suriah yang berusaha mengamankan jalan antara Homs dan Deir al-Zour.
Syrian Observatory for Human Rights, pemantau perang di Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa tiga orang tewas pada hari Selasa ketika sebuah ranjau yang dipasang ISIS meledak di dekat al-Mayadeen di Provinsi Deir al-Zour.
Serangan Rusia hari Selasa (23/2/2021) itu sedikitnya menewaskan 10 anggota ISIS di Deir al-Zour dan Provinsi Hama. Sementara serangan hari Rabu (24/2/2021) di daerah al-Shawla dan daerah yang disebut “segitiga Aleppo-Raqqa-Hama”, tidak ada laporan korban, imbuh Observatory, lansir BBC.
Syria TV, kanal oposisi Suriah, melaporkan bahwa jet-jet tempur Rusia juga menyerang posisi ISIS di daerah Badiya.
Namun, media milik pemerintah Suriah tidak menyebutkan tentang serangan tersebut.
ISIS sempat menguasai wilayah seluas 88.000 km² yang membentang dari barat Suriah ke timur Iraq dan memberlakukan aturan keras terhadap hampir 8 juta orang yang berada di daerah itu.
Meskipun banyak wilayah sudah direbut kembali dari tangan ISIS di Iraq pada 2017 dan di Suriah pada 2019, pakar-pakar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan 10.000 militan masih aktif di kawasan itu. Mereka membentuk sel-sel kecil dan bersembunyi di daerah gurun dan pedesaan, serta masih dapat berpindah-pindah tempat di daerah perbatasan yang tidak ada penjaganya.
Kepala kontraterorisme PBB Vladimir Voronkov pekan lalu memperingatkan bahwa “sisa-sisa yang masih cukup banyak ini dapat menjadi ancaman besar bagi keamanan jangka panjang dan global.”*