Hidayatullah.com—Tiga jurnalis dan dua aktivis Myanmar sedang diadili di Thailand dalam dakwaan memasuki negara itu secara ilegal. mereka terancam dideportasi apabila dinyatakan bersalah.
Kelima orang itu, yang belum diungkap namanya oleh otoritas Thailand, ditahan polisi di kota Chiang Mai pada hari Sabtu (8/5/2021).
Tiga Jurnalis tersebut bekerja untuk lembaga penyiaran ternama di Myanmar, Democratic Voice of Burma (DVB). Seperti banyak media lain, DVB dilarang beroperasi di dalam wilayah Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma.
Pihak DVB mendesak agar otoritas Thailand tidak mendeportasi ketiganya ke Myanmar, sebab nyawa mereka akan terancam apabila dipulangkan.
DVB juga meminta agar kantor United National High Commissioner for Refugees di Bangkok dan masyarakat internasional untuk membantu mereka.
Foreign Correspondents Club of Thailand juga menyeru agar kelima orang tersebut diberi hak tinggal di Thailand, sebab apabila mereka kembali ke negaranya sudah pasti akan ditahan dan dipersekusi oleh junta, lansir BBC Selasa (11/5/2021).
Menurut FCCT, lebih dari 70 jurnalis termasuk di antara 5.000 orang yang ditangkap di Myanmar sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari. Kelompok pemantau Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) mengatakan lebih dari 50 jurnalis saat ini masih meringkuk dalam tahanan dan setengah dari mereka sudah dijerat dakwaan. Beberapa jurnalis asing juga ditangkap di Myanmar.
Di masa lalu, banyak disiden organisasi media memposisikan diri mereka di Thailand selama militer berkuasa puluhan tahun di Myanmar. Dan sejak kudeta Februari, puluhan jurnalis dan aktivis sekali lagi nekat melintasi perbatasan Myanmar dengan Thailand karena takut ditangkap.
Selama ini biasanya otoritas Thailand bersikap tutup mata dengan orang-orang pelarian dari Myanmar itu, yang banyak di antaranya masuk tanpa paspor dan visa.
Sampai sekarang Thailand belum menandatangani United Nations Convention and Protocol on Refugees, dan berulang kali mendeportasi sekelompok orang Myanmar, yang setibanya di negara asal langsung ditangkap oleh aparat.*