Hidayatullah.com–Sejumlah negara Afrika menggunakan nama Qadhafi untuk fasilitas dan lembaga pemerintahannya. Bukti bahwa Qadhafi bukan tokoh sembarangan.
Jalan, masjid dan gedung-gedung yang menggunakan nama pemimpin Libya itu menjadi bukti bahwa Muammar Qadhafi punya pengaruh besar di Afrika.
Bank Pembangunan Afrika bahkan mengatakan Libya menyimpan uang di bank tersebut sebanyak 260 juta Euro.
Emanuele Santi, penanggung jawab Bank Pembangunan Afrika untuk negara kawasan utara yakin, sementara ini kondisi itu tidak akan berubah.
“Libya adalah salah satu investor terpenting bagi bank kami. Menurut saya, Qadhafi tidak akan menarik uangnya dari Bank Pembangunan Afrika. Ia selalu menunjukkan solidaritas dengan benua Afrika dan karena itu ia tidak akan menarik uangnya. Kami juga tidak bermaksud untuk membekukannya,” kata Santi sebagaimana dilansir Deutsche Welle (24/3).
Para pakar memperkirakan, investasi Libya di banyak negara Afrika bernilai 6 milyar Euro. Perusahaan dan proyek besar tidak sabar menunggu suntikan dana baru dari negara kaya minyak itu. Seperti perusahaan telepon genggam Uganda, Telecom. Duapertiga sahamnya berada di tangan sebuah perusahaan investasi Libya dan hutang perusahaan tersebut sudah mencapai hampir 10 juta Dollar AS.
Menurut Helmut Asche, direktur Lembaga Penelitian Afrika di kota Leipzig, Jerman, perusahaan Afrika lainnya juga mengalami kesulitan serupa, “Bila perusahaan-perusahaan itu masih mengharapkan kucuran dana segar dari pemerintah Libya dan perusahaan investasinya, yang perlu dipertanyakan adalah, apakah uang itu akan sampai ke perusahaan tersebut.”
Tahun 2010 lalu Qadhafi, yang menyebut dirinya sebagai “Raja segala Raja di Afrika”, menjanjikan akan meningkatkan investasi bagi ekonomi Afrika.
Negara yang paling banyak menikmati keuntungan dari investasi Libya adalah Burkina Faso, yang terletak di barat Afrika. Di negara inilah Qadhafi memperluas infrastruktur dan membangun rumah sakit. Secara tradisional pemerintah Burkina Faso menjalin kemitraan erat dengan diktator Libya itu.
Mantan pemimpin koalisi oposisi Burkina Faso Hama Arba Diallo bahkan tidak dapat melontarkan kritik atas Qadhafi.
“Investasi besar seperti untuk universitas kami, dengan senang hati Muammar Qadhafi memberikan bantuan. Sementara pemerintah Burkina Faso tidak punya uang untuk membiayai universitasnya.Qadhafi tidak hanya melakukan investasi di Burkina Faso, akan tetapi, juga di negara-negara Afrika lainnya dan kita sangat berterima kasih. Apa yang terjadi di Libya saat ini, menjadi beban buat kita semua. Tidak ada negara di Afrika yang mendapat bantuan dana dari Qadhafi dan tidak berterima kasih padanya.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Melihat kekompakan tersebut dan ketergantungannya pada Libya, tidak mengherankan Qadhafi hampir tidak pernah dikritik oleh negara Afrika lainnya.
Tetapi, menurut direktur Lembaga Penelitian Afrika Helmut Asche, negara-negara itu tidak dapat mengandalkan lagi dukungan dari negara Afrika Utara itu.
“Hasil uluran tangan Qadhafi tampak di seluruh Afrika. Pertanyaannya, jika terjadi pergantian kepemimpinan, apakah semuanya akan berjalan seperti semula.” *