Hidayatullah.com–Rezim Suriah dilaporkan telah menutup toko roti di provinsi pesisir Lattakia dan menangkap pemiliknya karena kepemilikan tepungnya melebihi alokasi harian yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
Menurut Pengamat Suriah, yang mengutip media yang berafiliasi dengan rezim, Otoritas Pengawasan dan Inspeksi di Lattakia menyita toko roti yang terletak di lingkungan kota Saqoubin pekan lalu, lansir Middle East Monitor.
Pemiliknya ditemukan oleh badan pengatur memiliki 12 kantong tepung katering yang melebihi alokasi harian rezim untuk toko roti dan dituduh oleh pihak berwenang terlibat dalam penyelundupan dan perdagangan tepung di pasar gelap.
Selama tahun lalu dari kekurangan parah kebutuhan pokok seperti gandum dan bahan bakar di Suriah, ‘krisis roti’ telah menyebar ke seluruh wilayah yang dikendalikan rezim dan menyebabkan rezim mengambil kendali banyak toko roti sambil menerapkan strategi penjatahan melalui ‘sistem kartu pintarnya’.
Ini adalah bagian dari serangkaian krisis ekonomi di mana harga di seluruh wilayah yang dikuasai rezim dan oposisi telah meningkat tajam, membuat sebagian besar penduduk tidak mampu membeli kebutuhan pokok.
Sebagai bagian dari sistem itu, alokasi tepung harian yang ditetapkan oleh strategi penjatahan rezim dilaporkan tidak cukup bagi toko roti untuk mempertahankan diri, memaksa banyak pembuat roti untuk membeli lebih banyak tepung dengan harga lebih tinggi di pasar gelap.
Penangkapan pemilik toko roti terjadi enam bulan setelah rezim mengancam akan memenjarakan setiap pembuat roti yang menjual jumlah roti yang salah.*