Hidayatullah.com—Sekitar 900 pegawai US Secret Service dites positif Covid-19, menurut catatan pemerintah.
Associated Press Selasa (22/6/2021) melaporkan bahwa catatan Secret Service, yang diperoleh sebuah kelompok pemantau kinerja pemerintah, menunjukkan 881 orang yang terdaftar sebagai pegawai yang digajinya didiagnosa mengidap Covid-19 antara 1 Maret 2020 dan 9 Maret 2021.
Dokumen tersebut didapat oleh Citizens for Responsibility and Ethics in Washington (CREW), yang dimintanya dengan menggunakan undang-undang Freedom of Information Act. Catatan itu tidak termasuk nama atau jabatan orang yang dites positif. Namun, lebih dari setengahnya – 477 orang – bekerja di divisi agen khusus yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan presiden dan wakil presiden serta keluarganya dan para pejabat tinggi AS lain.
CREW mencatat bahwa pemerintahan era Donald Trump mengambil tindakan yang menjadikan Secret Service riskan terpapar coronavirus, tetapi mereka tidak dapat memverifikasi kemungkinan hubungan langsung dengan infeksi karena identitas orang yang positif dirahasiakan.
Setelah Presiden Donald Trump terjangkit Covid-19, dia tetap mengendarai mobil dinas kepresidenan sementara personel SS menyopirinya dan mengawalnya. Trump juga tetap aktif menghadiri sejumlah acara besar Partai Republik, yang diikuti banyak orang meskipun kala itu ada aturan pembatasan kerumunan publik, lansir Associated Press.*