Hidayatullah.com — Replika raksasa dari struktur yang digambarkan sebagai ‘Bahtera Nuh’ yang sebelumnya ditahan selama 18 bulan di Ipswich, Inggris, akhirnya diizinkan berlayar ke Belanda. Kapal yang semula dibangun untuk dijadikan museum itu tiba di Ipswich pada November 2019 dan terdampar selama tiga bulan di negara tersebut.
BBC melaporkan pihak berwenang menemukan berbagai masalah yang menyebabkan kapal sepanjang 70 meter itu ditahan dan tidak diizinkan berlayar di bawah hukum laut di Inggris. Pada saat itu, Coastal and Maritime Authority of England (MCA) mengatakan kapal dapat meninggalkan Ipswich setelah masalah muncul, diselesaikan.
Media lokal, Ipswich Star melaporkan kapal tersebut ditahan oleh pihak berwenang karena dokumen yang tidak lengkap serta informasi yang tidak jelas tentang cara berlayar. Dalam email yang juga diperoleh pihak berwenang dari Ipswich Star berdasarkan undang-undang kebebasan informasi, kapal tidak memiliki informasi lengkap mengenai stabilitas dan berat kapal.
“Mereka khawatir kapal berusia 61 tahun itu tidak layak untuk berlayar dan masalah keselamatan telah diangkat,” katanya.
Pemilik kapal, Aad Peters, adalah seorang produser televisi Belanda. Saat kapal ditahan, Peters mengatakan replika kapal tersebut sudah diasuransikan dan sudah melewati beberapa kali pemeriksaan dan pengujian.
Kapal ‘Bahtera Nuh’ tersebut juga telah terdampar di beberapa negara Eropa dan tidak terdaftar di negara tertentu. “Kekhawatiran tentang peralatan keselamatan telah berhasil diselesaikan dan sudah ada sertifikat verifikasi, serta biaya yang perlu diselesaikan,” kata Peters.*