Hidayatullah.com–Setelah sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah belum membutuhkan bantuan asing dalam menangani korban bencana gempa di Van, akhirnya Turki mengatakan bahwa mereka siap untuk menerima bantuan yang ditawarkan.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan, Direktorat Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat pada kantor Perdana Menteri Turki telah memberitahukan Kementerian Luar Negeri bahwa mereka membutuhkan tendatenda, rumah keliling dan penampungan sementara, menyusul dilakukannya upaya pencarian dan penyelamatan korban. Demikian dilaporkan Anadolu (25/10/2011).
Kementerian Luar Negeri kemudian meminta kepada semua negara dan bantuan nternasional yang sebelumnya menawarkan bantuan, untuk mengirimkan bantuan mereka. Tidak terkecuali Israel.
Jepang menjadi negara pertama yang merespon permintaan Turki. Menurut Kedutaan Jepang di Ankara, Japanese International Cooperation Agency (JICA) telah mengirimkan bantuan sekitar USD 400 ribu.
Menurut Anadolu, tujuh negara telah menyatakan siap membantu Turki untuk melakukan rekonstruksi pascagempa. Mereka adalah Inggris, Prancis, Jepang, Swiss, Israel, Kazakhstan dan Ukraina.
Sementara Azerbaijan adalah negara asing paling awal yang memberikan bantuan, sebelum Turki memutuskan untuk menerima bantuan asing.
Menteri luar Negeri Ahmet Davutoglu saat ini sedang mengunjungi Qatar dan Yordania. Pada kesemptan itu, kedua negara tersebut mengatakan segera akan mengirimkan bantuan ke Van.
Ahad (23/10/2011), Provinsi Van diguncang gempa besar berkekuatan 7,2 skala Richter. Hingga saat ini tidak kurang dari 461 diketahui menjadi korban meninggal dan 1.352 orang menderita luka-luka. Kota Ercis yang berpenduduk 75.000 jiwa menjadi daerah paling parah yang terkena dampak guncangan hebat itu. Sedikitnya 2.262 bangunan hancur di Van dan daerah sekitarnya.*