Hidayatullah.com— Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) hari Kamis mengakhiri kunjungan dua hari ke ibu kota Qatar, Doha. Kunjungan dua tokoh berpengaruh di Timur Tengah ini bertujuan untuk memperkuat hubungan, kutip Arab News.
MBS dan Emir Sheikh Tamim mengadakan pembicaraan untuk membahas isu-isu regional dan internasional dan peluang bilateral. Diantaranya kerjasama di bidang politik, militer, keamanan, ekonomi, komersial, investasi, industri, budaya, olahraga, lingkungan, energi dan infrastruktur.
Emir dan MBS bersama-sama memimpin pertemuan Dewan Koordinasi Saudi-Qatar ke-6. Kedua belah pihak mengatakan “puas dengan apa yang dicapai selama sesi tersebut,” demikian bunyi sebuah pernyataan bersama yang dirilis setelah kunjungan putra mahkota.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam mengembangkan posisi bersama yang menjaga keamanan dan stabilitas kedua negara. Mereka juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama militer, memperkuat pertukaran informasi, kunjungan dan pelatihan bersama, memanfaatkan keahlian di bidang khusus, pertukaran beasiswa untuk perguruan tinggi dan akademi militer, dan mengaktifkan perjanjian keamanan yang ditandatangani di antara mereka.
Arab Saudi dan Qatar mengatakan mereka tertarik untuk mengembangkan kerjasama ekonomi dan komersial. Kerjasama termasuk meningkatkan volume intra-perdagangan, memfasilitasi arus pergerakan perdagangan, dan memanfaatkan peluang ekonomi, komersial dan industri.
BMS berterima kasih kepada Qatar karena mendukung inisiatif hijau penting di Timur Tengah, termasuk pengumumannya untuk menanam satu juta pohon sebelum Piala Dunia tahun depan, dan menanam 10 juta pohon pada tahun 2030.
Bidang kerja sama lain yang dijanjikan kedua negara untuk dikembangkan termasuk transportasi udara, telekomunikasi dan teknologi informasi, keamanan siber, teknologi keuangan, pemasaran digital, dan memberikan insentif kepada sektor bisnis di kedua Negara. “Terutama selama Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, di acara yang berkontribusi pada keberhasilan acara besar ini dan mencapai visi 2030 kedua negara,” kata pernyataan itu.
“Kedua belah pihak sepakat tentang perlunya mengkoordinasikan upaya untuk menonjolkan citra positif warga kedua negara, terutama kaum muda,” tambah pernyataan itu, termasuk penyelenggaraan festival, seminar, dan konferensi budaya dan hiburan.
Komitmen pada Palestina
Riyadh dan Doha juga sepakat untuk mengoordinasikan posisi mereka dalam masalah regional dan internasional “untuk melayani kepentingan mereka dan meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia.”
Mereka menegaskan komitmen mereka terhadap Deklarasi Al-Ula, mencapai perdamaian di Timur Tengah, dan pentingnya mencapai penyelesaian komprehensif konflik Palestina-Israel. Mereka juga menyerukan upaya internasional bersama untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
Di Yaman, kedua belah pihak mengatakan akan bersatu dalam upaya mereka untuk menemukan solusi politik yang komprehensif untuk krisis, dan Qatar memuji inisiatif Kerajaan untuk mengakhiri perang dan penderitaan rakyat Yaman.
Arab Saudi dan Qatar menyambut keberhasilan pemilihan umum baru-baru ini di Iraq, dan mengatakan mereka berharap pemerintah Irak yang baru akan terus bekerja untuk keamanan, stabilitas, dan pembangunan negara. Mereka juga menyambut baik kesepakatan yang dicapai oleh para pihak dalam fase transisi di Sudan, dan menegaskan dukungan berkelanjutan mereka untuk keamanan dan stabilitasnya serta kemakmuran rakyat Sudan.
“Kedua belah pihak menekankan pentingnya melakukan reformasi komprehensif untuk memastikan bahwa Lebanon mengatasi krisisnya, dan tidak menjadi landasan peluncuran untuk tindakan apa pun yang mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitas kawasan atau koridor perdagangan narkoba,” kata pernyataan bersama.
Mereka juga menyerukan perlunya mencapai solusi politik untuk krisis Suriah dan Libya, dan menyatakan dukungan untuk upaya utusan khusus PBB untuk Suriah. Arab Saudi dan
Qatar juga mengatakan mereka akan terus mendukung keamanan dan stabilitas di Afghanistan sehingga tidak menjadi tempat yang aman bagi teroris dan ekstremis, dan menyerukan peningkatan upaya internasional untuk memerangi terorisme dan mendukung bantuan dan pekerjaan kemanusiaan.
Arab Saudi memuji upaya mediasi yang dipimpin Qatar untuk mencapai perdamaian di Afghanistan dan peran vitalnya dalam mengevakuasi warga asing dan melanjutkan operasi di Bandara Kabul. Sementara Qatar juga memuji Kerajaan Saudi untuk mengadakan pertemuan luar biasa bagi negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membahas situasi di Afghanistan, yang akan diadakan di Pakistan pada 19 Desember.
Setelah kunjungan, Pangeran Mohammed Bin Salman mengirim telegram ke Sheikh Tamim. MBS mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan keramahan yang dia dan delegasi pendampingnya terima.
Dia mengatakan pembicaraan yang dia selenggarakan selama dua hari terakhir “menegaskan kekuatan hubungan antara kedua negara bersaudara dan keinginan bersama untuk memperdalam kerja sama di semua bidang,” lapor Saudi Press Agency (SPA).
Qatar adalah tujuan akhir tur Putra Mahkota Arab Saudi ke Negara Teluk. Sebelum ini, MBS telah berkunjung ke UEA, Oman, Bahrain dan Kuwait.*