Hidayatullah.com- Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (04/12/2021) dengan memuntahkan abu vulkanik. Arah muntahan awan panas itu menuju ke Curah Kobokan dengan jarak 10-11 kilometer.
Selain awan panas, catatan yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru juga mengeluarkan lava pijar yang teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Di antara dampak besar akibat erupsi Semeru itu adalah terputusnya Jembatan Gladak Perak. Akses penghubung utama Lumajang-Malang, Jawa Timur, tersebut luluh lantak usai diterjang lahar Gunung Semeru.
Putusnya Jembatan Gladak Perak membuat lalu lintas dari Lumajang menuju Malang dan sebaliknya ikut terputus. Rekayasa lalu lintas kemudian dilakukan guna menghindari penumpukan kendaraan karena putusnya jembatan.
Pantaun hidayatullah.com, kondisi terkini jembatan bernama asli Besuk Koboan tersebut masih mengenaskan. Meski aliran lahar sudah terhenti, akses penyeberangan tetap tak memungkinkan.
Badan jembatan dan ruas jalan di sisi timur ambrul hampir tak bersisa. Belum nampak upaya perbaikan Jembatan Gladak Perak. Gambar dijepret pada Kamis (09/12/2021).
Selain menyebabkan kehilangan nyawa serta kerusakan infrastruktur seperti ambruknya jembatan, tak jarang para korban selamat juga mengalami trauma. Tim SAR bersama Laznas Baitul Maal Hidayatullah menyampaikan akan segera membuka program trauma healing. Di antara prioritasnya adalah, program bermain dan belajar untuk anak-anak warga yang terdampak * [Foto: Fida A./hidayatullah.com]