Hidayatullah.com– Sebuah pesawat China Eastern Airlines yang jatuh pada bulan Maret dan menewaskan 132 orang di dalamnya, tampaknya sengaja diarahkan untuk terbang ke arah pegunungan di bawahnya oleh seseorang yang berada di ruang kontrol (kokpit).
Analisis yang dilakukan aparat Amerika Serikat terhadap kotak hitam yang ditemukan di antara serpihan pesawat menunjukkan adanya input yang disengaja dari dalam kokpit, sehingga memaksa pesawat Boeing 737-800 itu menukik tajam, lansir The Guardian Selasa (17/5/2022),
Wall Street Journal mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, “Pesawat melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit.”
Pesawat China Eastern itu sedang dalam posisi terbang datar di ketinggian dan kecepatan yang stabil sebelum tiba-tiba turun lebih dari 20.000 kaki hanya dalam waktu satu menit, lalu jatuh di kawasan pegunungan dekat kota Wuzhou di Provinsi Guangxi.
Penyelidik China memimpin penyelidikan kecelakaan itu, tetapi aparat AS terlibat karena pesawat itu dibuat oleh perusahaan AS Boeing.
Sementara kesalahan dalam desain model yang datang kemudian Boeing 737-Max menjadi penyebab di balik dua kecelakaan fatal pada 2018 di Indonesia dan 2019 di Ethiopia, menyebabkan pesawat model itu dilarang terbang di seluruh dunia, Model pendahulunya 737-800 sejak lama dipakai sehari-hari oleh berbagai maskapai di seluruh dunia.
Pakar-pakar penerbangan mencatat bahwa pola penerbangan yang ditampilkan di situs pelacakan, dan kurangnya panggilan darurat mayday yang dilaporkan atau hilangnya sinyal data, mirip dengan kejatuhan Germanwings pada 2015. Dalam peristiwa itu, pesawat penumpang Airbus A320 sengaja dijatuhkan oleh pilot saat melintasi Pegunungan Alpen Prancis sehingga menewaskan 150 orang.
Laporan WSJ menyebutkan melaporkan bahwa pihak berwenang China belum menunjukkan kepada rekan-rekan mereka di AS bahwa ada masalah mekanis atau kontrol penerbangan dengan pesawat yang jatuh pada 21 Maret itu.
China Eastern mengatakan bahwa pilot dan kopilot keduanya dalam keadaan sehat, tanpa masalah keuangan atau keluarga yang diketahui. Pihak berwenang di China mengatakan segera setelah kecelakaan itu bahwa tidak ada kode darurat yang dikirim dari pesawat, menunjukkan tidak ada penyusup yang bisa mencapai kokpit.
Regulator udara China belum berkomentar selain mengatakan bulan lalu bahwa penyelidik melanjutkan penyelidikan mereka.*