Hidayatullah.com—Sebuah video lama Hassan Nasrallah kembali beredar di dunia maya, isinya berupa pernyataan impian terbesar dirinya di Libanon sebelum menjadi pemimpin kelompok Syiah bersenjata Hizbullah. Video itu muncul kembali menyusul pernyataan Nasrallah hari Sabtu lalu yang mengakui secara resmi terlibat dalam perang sipil di Suriah, lansir Al-Arabiya Senin (27/5/2013).
Video bertahun 1988 itu menunjukkan Nasrallah muda yang berkata, “Rencana kami, yang mana kami sebagai orang-orang yang benar-benar beriman, dan tidak ada pilihan lain, yaitu mendirikan sebuah negara dibawah pemerintahan Islam.”
“Libanon tidak boleh menjadi sebuah negara republik Islam sendirian, melainkan bagian dari Republik Islam Raya yang diperintah oleh Al-Mahdi dan wakilnya yang sah, hakim yang faqih, Imam Khameini.”
Dalam pidatonya hari Sabtu (25/5/2013), pimpinan kelompok bersenjata Syiah asal Libanon itu menjanjikan “kemenangan” di Suriah dan membela sikapnya yang mendukung rezim Suriah Bashar al-Assad dan negara Syiah Iran.
“Suriah adalah pertahanan akhir dalam perlawanan (Hizbullah melawan Israel), tulang punggungnya, dan perlawanan tidak bisa berpangku tangan saat garda belakangnya diserang,” kata tokoh Syiah Hizbullah itu.
“Kami bodoh jika tidak bertindak,” kata Nasrallah, yang tidak berani tampil di muka publik dengan alasan keamanan.
“Hizbullah tidak bisa berada di tempat yang sama dengan Amerika Serikat, Israel dan takfiri …yang membongkar, mematahkan, dan merusak makam-makam,” kata Nasrallah, menunjuk kelompok oposisi Suriah yang ditudingnya merusak makam-makam keramat agama Syiah.*