Hidayatullah.com– Presiden Mesir dan Uni Emirat Arab, hari Selasa (8/11/2022), menyaksikan penandatanganan kesepakatan pembangunan pembangkit listrik tenaga angin sebesar 10 gigawatt (GW) di pesisir di Mesir, lapor kantor berita resmi Emirat WAM.
Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama antara perusahaan energi terbarukan UEA Masdar dan perusahaan Mesir Infinity and Hassan Allam Utilities untuk membangun proyek pembangkit listrik tenaga angin, salah satu yang terbesar di dunia.
Nota kesepahaman (MoU) proyek tersebut ditandatangani oleh Menteri Industri dan Teknologi Maju UEA Dr Sultan Ahmed Al Jaber, utusan khusus UEA bidang iklim, chairman Masdar, serta Menteri Kelistrikan dan Energi Terbarukan Mesir Dr Mohamed Shaker El-Markabi. Kesepakatan ditandatangani di sela-sela pertemuan 2022 United Nations Climate Change Conference (COP27) yang digelar di kota wisata Mesir, Sharm el-Sheikh.
Apabila pembangunannya sudah rampung, pembangkit itu diharapkan dapat menghasilkan 47.790 Gigawatt hours (GWh) energi bersih setiap tahun dan memangkas 23,8 juta ton emisi karbon dioksida.
“Peternakan angin itu juga akan menghemat biaya gas alam tahunan Mesir sebesar US$5 miliar, dan membantu menciptakan 100.000 lowongan pekerjaan,” lapor WAM.*