Hidayatullah.com — Kurt Westergaard, kartunis Denmark yang membuat karikatur menghujat Nabi Muhammad dan membuat marah banyak Muslim di seluruh dunia, telah meninggal pada usia 86 tahun.
Keluarganya mengatakan dia meninggal setelah lama sakit, surat kabar Berlinske melaporkan pada hari Ahad dilansir BBC (19/07/2021).
Westergaard adalah seorang kartunis untuk surat kabar konservatif Jyllands-Posten dari awal 1980-an.
Pada tahun 2005, ia menggambar karikatur menghujat Nabi Muhammad untuk surat kabar. Itu membuatnya dikecam oleh umat Islam dari seluruh dunia yang juga membuatnya terkenal.
Karikatur Westergaard, yang menunjukkan sebuah bom sorban, adalah salah satu dari 12 karikatur yang diterbitkan oleh surat kabar itu.
Menggambar Nabi Muhammad adalah hal yang tidak diperbolehkan dalam Islam, apalagi menggambar dan menghujatnya.
Karikatur itu sendiri memicu demonstrasi di Denmark, sementara pemerintahnnya menerima keluhan dari duta besar negara-negara Muslim.
Kemarahan memuncak dalam protes pada Februari 2006. Demonstrasn yang marah menyerang kedutaan Denmark.
Diterbitkannya karikatur itu meninggalkan warisan abadi. Pada 2015, 12 orang tewas dalam serangan terhadap kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo, yang menerbitkan karikatur.
Bersembunyi Hingga Akhir Hayat
Setelah karikaturnya diterbitkan, Westergaard menerima banyak ancaman pembunuhan dan menjadi target upaya pembunuhan.
Dia pertama kali bersembunyi tetapi kemudian memutuskan untuk tinggal secara terbuka di sebuah rumah yang dijaga ketat di Aarhus, kota kedua Denmark.
Pada tahun 2008, dinas intelijen Denmark mengumumkan penangkapan tiga orang yang didakwa merencanakan pembunuhan Westergaard.
Dua tahun kemudian, polisi Denmark menangkap seorang Somalia berusia 28 tahun bersenjatakan pisau di rumah Westergaard. Mohamed Geele, 29, dihukum karena percobaan pembunuhan dan terorisme dan dipenjara selama sembilan tahun pada tahun 2011.
Westergaard harus tinggal dengan pengawal di alamat rahasia di tahun-tahun terakhirnya.
Berbicara kepada kantor berita Reuters pada 2008, Westergaard mengatakan dia tidak menyesali karikatur satirnya.
Dia mengatakan kartun itu telah menghasilkan diskusi “penting” tentang Islam di negara-negara barat dengan nilai-nilai sekuler.
“Saya akan melakukannya dengan cara yang sama (lagi) karena saya pikir krisis kartun ini adalah katalis yang mengintensifkan adaptasi Islam,” katanya.
“Kami sedang mendiskusikan dua budaya, dua agama yang belum pernah ada sebelumnya dan itu penting.”