Hidayatullah.com–Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada Selasa bahwa Rezim Presiden Bashar al-Assad telah “menang” dalam Perang Suriah dan saat ini sedang didekati oleh bekas-bekas musuhnya lapor, Al Arabiya English pada 4 Oktober 2017.
“Assad telah memenangkan pertempuran,” Avigdor Lieberman mengatakan pada situs berita Israel, Walla!.
“Tiba-tiba, semua orang ingin mendekati Assad,” katanya.
“Saya melihat bahwa saat ini terdapat sebaris panjang negara-negara yang mengelu-elukan dan merayu Assad, termasuk Barat (dan) Muslim moderat (negara-negara).”
Nasib Bashar al Assad secara dramatis telah berubah sejak Rusia melancarkan intervensi militer untuk menopang pasukannya pada 2015 dan dia saat ini tampil di atas setelah serangkaian beberapa kemenangan serangan.
Penjajah Israel sebelumnya telah meminta Bashar Assad untuk turun, tetapi para pejabatnya berusaha menghindari terlalu terlibat dalam konflik.
Israel telah menuduh Iran [pendukung utama Bashar al Assad] telah mentransfer persenjataan canggih ke milisi Syiah Hizbullah (Libanon) dan secara sporadis telah menyerang konvoi persenjataan gerakan-gerakan di dalam negara yang sedang berperang itu, sama halnya pula dengan pasukan rezim Suriah.
Baca: Konflik ini Membuka Tabir Perselingkuhan Rezim Bashar dengan Israel
Israel dan Suriah secara teknis berada dalam keadaan perang selama berdekade dan negara Yahudi telah terancam dengan makin besarnya pengaruh Iran di Damaskus.
Lieberman mengatakan mereka mengharapkan meningkatkan keterlibatan Amerika untuk mengimbangi ancaman Iran.
“Kami berharap bahwa Amerika Serikat akan lebih aktif dalam garis depan Suriah dan Timur Tengah secara umum. Kami berada di front utara melawan Rusia, Iran, Turki dan Hizbullah,” katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa tahun lalu Israel telah melancarkan lusinan serangan pada konvoi senjata yang ditujukan pada Hizbullah.*