Hidayatullah.com—Pasukan keamanan Iraq yang beraviliasi pada Syiah, Popular Mobilization Forces (PMF) atau juga dikenal milisi Hashd al-Shaabi hari Jumat akan berangkat dari Iraq menuju Aleppo untuk mendukung rezim Bashar al Assad dalam perang mereka melawan rakyat Suriah, demikian kutip Orient Net, dengan mengutip sumber-sumber khusus.
Ratusan orang dari organisasi teroris itu (PMF) dan kelompok bersenjata Iraq lainnya dikabarkan menuju ke bandara-bandara di Baghdad dan al-Najaf, yang akan diterbangkan dengan Iraqi Airlines dan Syrian Airlines untuk berpartisipasi dalam pertempuran melawan kelompok pembebasan dan pejuang oposisi Suriah, demikian sumber tersebut menambahkan.
“Setidaknya dua penerbangan dari Baghdad ke Damaskus dilakukan setiap harinya. Anggota-anggota PMF dikenali dari pakaian olahraga yang mereka kenakan. Anda juga dapat mengenali mereka dari janggut. Beberapa dari penumpang itu tidak mempunyai paspor. Mereka meninggalkan Baghdad tergantung dari izin PMF yang ditunjukkan oleh manajemen Bandara Baghdad,” ujar seorang pramuniaga di Baghdad mengatakan dalam kondisi anonim.
PMF telah menjadi kontroversial secara luas di Iraq sejak campur tangan mereka pada Juni 2014. Opini publik telah terpusat pada legitimasi pasukan ini, aktifitas mereka dan kemungkinan pembunuhan ilegal yang mereka lakukan pada penduduk sipil di kota-kota yang dikuasai ISIS.
Koalisi Amerika
Situs ini juga memberitakan, hari Rabu, kelompok oposisi Suriah berhasil memotong jalan Ramosheh di bagian barat Aleppo setelah bentrokan hebat dengan pasukan rezim pendukung Bashar Assad dan milisi Syi’ah bayaran.
Dengan menguasai Ramoseh, kelompok oposisi diharapkan dapat mengepung pendukung terorisme Bashar al Assad di barat Aleppo. Langkah ini dipandang sebagai aksi militer paralel ditujukan pada Assad yang hampir memotong secara kesekuruhan Castello Road, pasokan utama dan terakhir yang digunakan kelompok oposisi dari Turki ke kantong timur Aleppo.
Minggu lalu, pasukan Bashar didukung oleh serangan udara Rusia, mencoba memotong satu- satunya jalan keluar bagian timur kota yang dibuat kelompok oposisi sejak Juli 2012. Ancaman pengepungan akhirnya menjadi kenyataan, ketika 8 Juli 2016, saat tentara Suriah dukungan Bashar menguasai bukit yang menghadap Castello Road.
Dua hari sebelumnya, serangan udara Amerika Serikat di Manbij menyebabkan sedikitnya 200 korban jiwa dari kalangan sipil. Wilayah di utara Aleppo itu merupakan area yang dikuasai oleh ISIS.
Yang terbaru, hari Selasa (19/02006), koalisi internasilnal pimpinan Amerika Serikat (AS) ikut menyerang kampung pengungsi Suriah di Altokhar, Manbij yang menewaskan 100 orang.*/Nashirul Haq AR