Hidayatullah.com–Ribuan pengungsi Suriah kembali ke rumah mereka setelah kelompok pembebasan (oposisi) dan Rezim Bashar al Assad mencapai kesepakatan gencatan senjata di bagian selatan Suriah.
Kesepakatan ini dicapai setelah terjadinya pertempuran sengit antara kelompok oposisi dan Rezim Suriah selama dua pekan terakhir.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata itu, kelompok pembebasan akan menyerahkan wilayah yang mereka duduki di Provinsi Daraa dekat perbatasan Yordania dan menyerahkan senjata berat yang mereka.
“Situasi tenang menyelimuti wilayah itu ketika kedua pihak menyelesaikan perjanjian gencatan senjata,” kata kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami ABdel Rahman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya hari Ahad (08/07/2018).
“Orang-orang sudah mulai kembali ke rumah mereka sejak kemarin, mengambil keuntungan dari ketenangan. Lebih dari 20 ribu orang telah kembali ke rumah sejauh ini, menuju daerah-daerah di mana sebuah kesepakatan telah dicapai di pedesaan di tenggara Daraa tenggara.
Baca: Yordania Tutup Perbatasan untuk Pengungsi Suriah, Rakyatnya Berbondong Kirim Bantuan
Tetapi masih banyak takut untuk kembali ke daerah yang dikuasai rezim, takut anak-anak mereka akan ditangkap,” sambungnya.
Ia menuturkan, perjanjian gencatan senjata itu mengikuti serangkaian kesepakatan serupa dengan kelompok oposisi di wilayah lain di Suriah.
Bila pasukan pemerintah sukses merebut Daraa, maka akan menjadi kemenangan simbolis bagi Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Provinsi itu adalah tempat permulaan kelompok oposisi terhadapnya tujuh tahun lalu yang menyebabkan perang sipil.
Sementara itu, PBB menyatakan sebagian besar pengungsi Suriah yang berada di perbatasan Yordania saat ini sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
“Hampir semua pengungsi Suriah di persimpangan Nassib-Jaber telah meninggalkan perbatasan Yordania dan kembali ke Suriah,” kata koordinator penduduk dan kemanusiaan PBB di Yordania, Anders Pedersen, seperti dilansir Reuters hari Ahad (08/07/2018).
Baca: PBB: 50.000 Pengungsi Suriah Terjebak di Perbatasan Yordania
PBB mengatakan dari 320 ribu orang mengungsi akibat pertempuran dalam dua minggu terakhir, termasuk 60 ribu orang berkumpul di dekat perbatasan dengan Yordania dan ribuan lainnya mencari perlindungan di perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Sumber Aljazeera mengatakan bahwa pasukan rezim menguasai sebagian besar perbatasan dengan Yordania, mulai dari provinsi Suwaida di sisi timur hingga ke kota Kharrab Al-Syahm di sisi barat. Sementara sepanjang 20 kilometer garis perbatasan yang dikontrol pasukan Oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan DAESH.
Pasukan rezim juga telah menguasai kompleks pangkalan udara di selatan kota Daraa setelah FSA meninggalkan daerah itu menyusul kesepakatan dengan Rusia. Kemajuan ini membuat jalur wilayah oposisi di pedesaan Barat dan Timur terputus.
Informasi terbaru dikutip Aljazeera, para komandan FSA menyampaikan bahwa pihak Rusia mengultimatum oposisi untuk menyerahkan seluruh daerah perbatasan ke rezim dalam 24 jam.
FSA di Daraa akhirnya menyerah ke Rezim Bashar al Assad melalui kesepakatan. Mereka bersedia menyerahkan wilayah yang dikuasi dengan syarat rezim tidak melanjutkan pembantaian. Kesepakatan itu pun tak disetujui oleh banyak pejuang. Mereka yang tidak setuju dipersilahkan pindah ke Idlib.**