Hidayatullah.com–Menurut Din, himbauan berisi larangan tersebut, karena bagaimana pun, setiap warga negara harus ikut menentukan nasib bangsanya. “Tindakan golput menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab, karena itu umat Islam harus menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden,” katanya di Balikpapan, Senin. Oleh karena itu, kata Din Syamsuddin, apabila bangsa ini ingin adanya perubahan yang lebih baik, maka harus saling bahu-membahu untuk mencari pemimpin terbaik. “Kalau kita golput, maka kita mengabaikan hak dalam ikut menentukan nasib bangsa, khususnya mencari pemimpin yang terbaik,” ujarnya. “Tentang siapa yang dipilih tanyalah pada hati nurani masing-masing, jangan pernah mau dipengaruhi orang lain dengan berbagai iming-iming,”kata Din Syamsuddin. Tetapi apabila dari umat ormas Islam ada yang tidak menggunakan hak pilihnya alias Golput, pihak MUI tidak akan melarang karena hal itu merupakan hak mereka. “MUI tidak ingin melarang, karena itu juga hak, namun artinya kita akan masuk golongan warga yang tidak bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa,” katanya. “Jadi pilih lah presiden yang pintar, bijaksana, serta mengkedepankan masalah moral,” tambahnya. Sementara itu, Pendiri pondok pesantren Darut Tauhid, Ust. Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym mengimbau agar masyarakat memilih pemimpin yang khidmat melayani rakyatnya, sebab pemimpin itu sebenarnya adalah pelayan. Dalam ceramah singkatnya pada acara dzikir bersama di masjid Al-Markaz Al Islamy Makassar, Rabu, Aa Gym mengatakan, capres/cawapres yang terpilih nanti diharapkan dapat menjadi pemimpin yang santun, yang dapat dijadikan contoh dan suri tauladan oleh rakyatnya, sehingga masyarakat menjadi sopan atau santun pula. (ant/mi/cha)