Senin, 5 Desember 2005
Hidayatullah.Com–Demikian rumusan dari Diskusi Publik bertajuk "Mencari Terorisme dan Jihad" yang diselenggarakan Forum Tokoh Peduli Syariah (FTPS) Sumatra Barat di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Sabtu (3/12).
FTS adalh forum beranggotakan Paga Nagari, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Fakta, Arimatea, Forum Penegak Syariat Islam (FPSI), Fardu’ain, Forum Libas Sumbar.
Hasil kesimpulan diskusi itu antara lain menyebutkan, adanya fakta membuktikan betapa panjangnya
daftar aksi teror yang dilakukan Amerika dan Yahudi selama ini.
"Penyerbuan dan penjajahan terhadap Afghan dan Iraq, merupakan bagian dari serangkaian teror AS yang telah menelan demikian banyak korban. Demikian pula teror Yahudi terhadap rakyat Palestin. Karena jangan seenaknya menuding Islam dan jihad sebagai teroris," ujar salah seorang pembicara, Drs. Ibnu Aqil D. Gani.
Sedangkan Ust. Zulkifli M.Ali dari MMI mengajak untuk mendalami makna jihad yang sesungguhnya. Kondisi
ummat di Indonesia dewasa ini bukan dalam keadaan diserang dan berperang.Karena itu aksi teror tidak
dapat dibenarkan dan jangan dikaitkan dengan jihad.
Selain mendiskusikan terorisme, para pembicara juga menyinggung ini.tindakan aparat keamanan dalah isu terorisme. Sampai-sampai identitas keislaman seseorang –seperti berjengot– ikut dikait-kaitkan kan dengan pelaku teror. Selain itu, aparat juga dianggap gegabah dan salah tangkap. (dod/cha)