Senin, 5 Desember 2005
Hidayatullah.com–Harapan tersebut diungkapkan Presiden SBY sesaat sebelum membuka Muktamar ICMI IV di Hotel Sahid Jaya Makassar, Minggu. Dalam kesempatan itu, Presiden, memberikan enam PR (pekerjaan rumah -red) bagi ICMI.
Diantaranya, memajukan ekonomi nasional. "Jangan didikotomikan, seolah-olah Indonsia paling tepat sumber daya alam yang berdasarkan pada perkembangan ekonomi (resourches based on economic development), yang tepat katanya adalah pengetahuan berdasarkan pada perkembangan ekonomi (knowledge based on economic development)," tegas SBY.
Selain itu, Presiden juga mengajak ICMI agar bisa membantu pemerintah memberantas korupsi, mempertahankan keamanan dalam negeri dan publik security dan meningkatkan sumber daya manusia, menjaga sumber daya alam.
"Saya menunggu sumbangan pikiran ICMI bagaimana energi kita bangun kedepan, tentu bisa menyisahkan untuk anak cucu, dan mencukupi kebutuhan masyarat," katanya.
Presiden juga mengajak ICMI mengembangkan teknologi, seperti ilmu kedirgantaraan dan ketahanan internasional.
Muktamar ICMI yang berlangsung pada 4-7 Desember di Hotel Sahid Jaya Makassar, Minggu (4/11) malam.
Muktamar yang bertema "Membangun Masyarakat Madani yang Bermoral dan Berdaya Saing Tinggi" itu dihadiri oleh mantan Presiden BJ Habibie, mantan Ketua Umum ICMI Adi Sasono, Ketua Umum ICMI Muslimin Nasution, Gubernur Sulawesi Selatan Amin Syam, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Negara BUMN Sugiharto, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Assidique.
Selain itu, disebut-sebut pula bursa Ketua Umum ICMI, yakni; Menteri Perhubungan Hatta Radjasa, Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Assiddiqie, bahkan nama putra sulung mantan Presiden BJ Habibie, Ilham Habibie juga ikut masuk dalam bursa bakal calon ketua umum ICMI, serta Sugiharto (Menneg BUMN). Keempat orang tersebut dinilai memiliki perpaduan kecendekiawanan, memiliki jiwa kepemimpinan serta moralitas.
ICMI merupakan organisasi kumpulan cendekiawan Islam yang pernah populer di era tahun 90-an. Organisasi ini sempat membuat perasaan cemas orang-orang non-Muslim baik nasional maupun internasional.
Sebuah media nasional milik organisasi Kristen di Jakarta bahkan pernah memplesetkan kebangkitan cendekiawan Muslim yang ada di ICMI dengan judul "Ijo Loyo-Loyo."
Tak hanya kalangan Kristen, Mantan Presiden RI, Gus Dur juga kerap "menyerang" ICMI dengan tuduhan primordial. Anehnya, Gus Dur justru juga sering mendirikan dan bergabung dengan organisasi-organisasi primordial. Diantaranya adalah Forum Demokrasi (Fordem). (ant/sibcha)