Selasa, 6 Desember 2005
Hidayatullah.com—Saddam juga menolak keterangan saksi pertama yang diajukan jaksa penuntut dalam kasus pembantaian penduduk di kaum Syi’ah tahun 1982 dengan melukiskannya sebagai menggelikan.
Saddam Hussein diadili bersama tujuh orang tertuduh lainnya. Semuanya menyatakan diri tidak bersalah.
Selain itu Saddam marah dalam pengadilan dirinya yang disidangkan di Baghdad, Senin (5/12) kemarin. Sikap yang sama juga ditunjukkan pengacaranya dengan cara melakukan walk out, karena pengacara asing tidak diijinkan masuk ke dalam ruang sidang.
Sidang pengadilan Saddam Hussein diwarnai dengan pemandangan kacau kemarin. Saat tim pembelanya walk out dari gedung penegak keadilan. Saddam Hussein juga berdiri dan melayangkan semburan perkataan marah berapi-api bahwa sudah ada pelecehan di pengadilan.
Pemandangan dramatis ini memaksa dilakukannya waktu jeda pengadilan untuk memecahkan masalah tersebut. Ini merupakan langkah kemunduran sidang di mana sebelum Senin hanya ada limit dua sesi laporan singkat setelah dua kali penundaan.
Aksi meninggalkan pengadilan ini merupakan protes terhadap penolakan sidang untuk mengizinkan pengacara-pengacara asing Saddam, mantan Jaksa Agung AS Ramsey Clark dan mantan menteri hukum Qatar Naji Nuaimi, menghadiri sidang.
"Buatlah permintaan tertulis," kata hakim ketua Mohammed Rizkar Amin.
"Saya hanya menginginkan dua menit," kata Clark dalam bahasa Inggris, namun Amin menolak.
Dari tempat duduknya, Saddam kemudian menyela, "Di mana legitimasi pengadilan saat badan penegak hukum ini dibangun di bawah masa pendudukan?"
Tim anggota pembela Saddam kemudian mengatakan mereka akan meninggalkan pengadilan dan Amin mengatakan, "Lakukan seperti yang Anda mau. Maka kami akan memanggil pengacara-pengacara lain."
Saddam kemudian menolak jika mendapatkan pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan dan berdiri sambil berteriak dengan lantang, "Panjang umur Irak. Panjang umur negara Arab. Panjang umur Irak."
Sidang kemudian ditunda guna memberikan kesempatan kepada tim pengacara pembela yang meninggalkan sidang untuk memutuskan tindakan mereka selanjutnya. (bbc/afp/cha)