Hidayatullah.com–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan muktamar Muhammadiyah ke 100 di Yogyakarta secara jarak jauh dari Madinah, Arab Saudi pada 2 Juli 2010.
Hal itu terpaksa dilakukan Kepala Negara karena pada saat pelaksanaan pembukaan muktamar itu, Yudhoyono tengah melaksanakan umroh seusai mengikuti pertemuan G-20.
Ketua Umum DPP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan Presiden berkeinginan tetap membuka langsung pembukaan muktamar Muhammadiyah, walaupun tengah berada di luar negeri karena menganggap penting acara tersebut.
“Tadi, kami pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiah bersilaturahim dengan Presiden, sekaligus undangan membuka muktamar. Kami memandang strategis muktabar se-abad Muhammadiyah itu,” katanya seusai bertemu Presiden di Istana Presiden, hari ini.
Dalam pertemuan itu, menurut dia, Presiden juga meminta Muhammadiyah untuk terus mengambil peran di depan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pelayanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Dia memberi contoh untuk pemberdayaan ekonomi bisa terus melakukan kegiatan kongkrit dengan memberdayakan ekonimi rakyat lapisan bahwa dan ekonomi mikro. Dia mengatakan Muhammadiyah menyanggupi untuk terus memberikan kontribusi besar dalam memenuhi harapan dari Kepala Negara tersebut.
Kesiapan
Sebagaimana diketahui, Muktamar Muhammadiyah, akan dibuka awal Juli 2010 di Yogyakarta. Karena itu, pembukaannya nanti akan dilakukan Presiden secara jarak jauh melalui teleconference.
Sementara itu, Ketua Panitia Penerima Muktamar Satu Abad Muhammadiyah Herry Zudianto, mengatakan, saat ini persiapan muktamar sudah 90 persen.
Panitia tinggal memantapkan persiapan teknis penyambutan dan seremonial pelaksanaannya.
“Data yang masuk dan hasil konfirmasi peserta maupun penggembira ada sekitar 80.000 orang yang akan hadir,” terang dia. [bi/hidayatullah.com]