Hidayatullah.com–Persatuan Wanita Katolik Republik Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Purwokerto telah meluncurkan sebuah program baru untuk memberi pelatihan bagi para perawat bayi (babysitter).
WKRI dari Keuskupan Purwokerto meluncurkan program lima bulan ini di Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) Karya Kasih di Kabupaten Banyumas.
Dua puluh orang wanita dari Sanggar Kegiatan Belajar di Purwokerto, sebuah sekolah non-formal yang dikelola Dinas Pendidikan setempat turut mengambil bagian dalam program yang didanai pemda tersebut.
WRKI telah menyediakan instruktur, termasuk seorang dokter dan bidan yang akan mengajarkan cara merawat bayi, termasuk kesehatan dan gizi.
Mereka juga belajar tentang cara berdongeng kepada anak-anak. Kursus ini juga meliputi pendidikan akhlak.
“Anak-anak adalah harta orangtua yang paling berharga,” kata direktur program Anastasia Gondo Wulandari kepada para peserta.
“Ketika orangtua mempercayakan anak mereka kepada kita, itu artinya mereka menaruh harapan besar pada kita,” kata Anastasia. Menjadi seorang perawat bayi itu harus jujur, lanjutnya.
“Apa saja yang terjadi pada anak-anak selama kita rawat, harus dilaporkan kepada orangtua mereka.”
Menurut pegawai dinas pendidikan setempat, Betty Nurhayati, para peserta kursus ini berasal dari keluarga miskin.
“Kami berharap dengan kursus ini mereka memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan sesudah itu bisa langsung bekerja,” kata Betty.
Fitri Andriani, 18, salah satu dari para peserta, berharap banyak dari program ini.
“Saya harap saya bisa menjadi seorang babysitter setelah program ini berakhir,” kata Fitri, dan menambahkan bahwa dia sudah sering menjaga keponakannya di rumah.
Lebih dari 300 orang telah menikmati program yang diselenggarakan oleh LPK Karya Kasih sejak didirikan oleh WKRI tahun 1994.
“Lembaga ini didirikan untuk memberikan kesempatan kepada para gadis dari keluarga miskin untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,”kata Elisabeth Kusumawati, ketua WKRI Keuskupan Purwokerto. [cn/hidayatullah.com]