Hidayatullah.com — Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Bogor, Jawa Barat, mengggelar acara Tabligh Akbar bertajuk “Melawan Arogansi Gereja GKI Yasmin”, di depan Balaikota Bogor, kemarin. Ratusan massa dari HTI dan beserta undangan dari unsur organisasi massa, partai politik, dan tokoh masyarakat hadir dalam acara tersebut.
Ketua II DPD Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bogor, Rokim Abdul Karim, ditemui Hidayatullah.com disela acara tabligh, mengatakan acara tabligh akbar HTI ini pada intinya ingin melakukan edukasi dan penerangan terhadap masyarakat Bogor terkait masalah gereja Yasmin. Sebab, menurutnya, kesan yang muncul di perukaan selama ini seolah-olah GKI Yasmin didzalimi oleh Pemerintah Bogor.
“Itu tidak benar. Masalahnya mereka menempuh cara cara curang untuk mendirikan gereja GKI Yasmin. Di balik usaha itu juga ada usaha kristenisasi yang gencar. Ini belum ada gereja, apalagi kalau sudah berdiri gereja. Infiltrasi mereka luar biasa,” ungkap Rokim kepada Hidayatullah.com di Balaikota Bogor, kemarin.
Rokim mengungkapkan, GKI Yasmin sudah menjadi isu internasional. Ini menurut dia patut diduga merupakan agenda besar yang sudah disetting. Ia menghimbau kepada umat untuk tidak mudah melupakan sejarah, seperti bagaimana sepak terjang Pendeta Uskup Belo di Timor Timur yang punya andil besar melepas provinsi itu dari NKRI.
“Bagaimana sepak terjang dia. Jadi memang kristenisasi itu identik dengan gerakan separatisme. Seperti juga rusuh di Maluku, kan juga digerakkan oleh kelompok separatis Kristen. Warga Bogor sudah menolak keras namun GKI Yasmin pintar malah memanfaatkan situasi untuk mengadudomba antar umat Islam,” imbuh Rokim.
Senada dengan itu, Ketua Forum Komunikasi Muslim Indonesia (Forkami) Pusat Bogor Ir. H. Ahmad Iman, menyatakan umat Islam di Bogor menolak arogansi gereja Yasmin. Dia mengatakan, Forkami tetap konsen mengawal aspirasi masyarakat Curug Mekar di bidang hukum sementara HTI dan ormas ormas Islam lainnya mengawal dalam bidang opini dan media.
“Masalah gereja Yasmin bukan lagi masalah Curug Mekar saja, tapi sudah menjadi agenda besar kristenisasi. Mereka memang kerap dicitrakan sebagai kelompok yang teraniaya dan dalam hal ini mereka pasti menang karena bisa beli pers, mereka punya dana,” papar Iman.
Sementara Koordinator Keluarga Muslim Bogor (KMB), Fachruddin, menegaskan bawa warga muslim Bogor menolak intervensi partai politik terhadap masalah gereja GKI Yasmin dan umat Islam Bogor mendukung penuh Surat Keputusan Walikota Bogor.
“Kami menolak intervensi dari luar yang mau memprovokasi Bogor dari luar yang tidak tahu persoalan yang bisa menjadikan Bogor meledak menjadi konflik horizontal,” tuturnya.
Ia menambahkan, kepada umat Islam Bogor dan di mana saja berada agar menjadikan Tahun Baru Islam Muharram yang dirayakan saat ini sebagai momentum untuk menggalang persatuan dan ukhuwah Islamiyah.
Tabligh Akbar yang dihadiri ratusan massa tersebut juga menggelar acara tandatangan pernyataan sikap umat Islam Kota Bogor yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan ormas Islam di kota ini.