Hidayatullah.com–Keprihatinan terhadap banyaknya penyesatan opini di jejaring media sosial telah membuat pengguna media sosial termakan tanggapan atas pemikiran menyimpang yang disebarkan kaum liberalisme, pluralism dan sekulerism hingga atheism yang kian marak di jejaring sosial. Seiring itu, lahir pula komunitas yang menyebut diri sebagai gerakan ‘kounter pemikiran sesat’ di dunia maya yang menamakan diri mereka Komunitas Bigot Bigot Indonesia (KBBI).
Kata “bigot” sendiri merupakan kata sering digunakan oleh kaum liberal dan pendukungnya guna mengolok olok orang-orang yang menyerang pemikiran liberal. Selain itu, kata olok-olok yang juga sering mereka gunakan adalah kata “fasis”.
Saat terjadi pengepungan pengurus DPP FPI saat berkunjung ke Palangkaraya dan aksi kaum liberal dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Trangender) dalam aksi pembubaran FPI dengan tema #IndonesiaTanpaFPI menjadikan KBBI berinisiatif melahirkan gerakan serupa dengan nama #IndonesiaTanpaJIL yang semakin meledak dengan hadirnya video Fauzi Baadilah di Youtube.
Fauzi Baadilah adalah seorang artis, model iklan, model video klip dan pemain film. Ia pernah membintangi film layar lebar “Mengejar Matahari” pada tahun 2004.
Dalam sebuah tayangan video pendek berdurasi tak lebih satu menit, Fauzi mengangkat telunjuk dengan mengatakan, “Indonesia tanpa JIL” itu digemari banyak orang. Sampai hari Kamis pagi (01/02/2012), gerakan ini di jejaring Facebook telah digemari sekitar 16.133.
Menurut Aji, gerakan KBBI yang membuat #IndonesiaTanpaJIL hanyalah kontra-opini dengan gerakan sebelumnya dari kalangan liberal bernama #IndonesiaTanpaFPI.
Namun ini tak ada kaitannya dengan FPI. Gerakan ini, menurutnya dilakukan tanpa kordinasi dengan pihak manapun, apalagi dianggap bekerjasama dengan FPI. Sebab dirinya dan para penggagas lain, sebelum ini tak mengenal pengurus FPI atau Habib Rizieq.
Meski demikian KBBI tidak takut dengan cap “Islam garis keras” banyak pihak karena dianggap memberi dukungan terhadap FPI.
Aji yang mewakili KBBI menjelaskan lagi bahwa FPI memiliki visi yang sama, yaitu sama-sama menolak Islam liberal dan gagasan pluralisme hingga atheisme.
“Justru dengan silahturahim ini, KBBI bisa menjelaskan ke khalayak melalui jejaring sosial bagaimana kondisi sebenarnya FPI itu secara objektif dari sumber yang sesungguhnya,” ujarnya kepada hidayatullah.com.
Seperti diketahui, hari Rabu (29/02/2012) kemarin, 16 anggota pendukung gerakan #IndonesiaTanpaJIL bertandang ke Kantor Front Pembela Islam (FPI) guna bersilaturrahmi dan bertabayyun tentang kasus penghadangan warga Dayak Palangkaraya terhadap FPI belum lama ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menutup acara silaturrahmi, Ust Shobri Lubis juga telah berpesan agar tiap dua bulan sekali, perwakilan media sosial bisa ikut dalam rapat DPP FPI untuk memberi masukan dan saling tukar-informasi dengan FPI.
“FPI sangat terbuka dengan masukan masyarakat,” ujar Shobri. Sebelum kehadiran KBBI, tercatat Ibu Fahira Idri, anak dari tokoh Fahmi Idris juga sudah lebih dulu berkunjung untuk bertabayun mengenai beberapa pemberitaan kekerasan tentang FPI.*/thufail
Keterangan: Stiker Indonesia Damai Tanpa JIL/Syakur