Hidayatullah.com–Selain memperkenalkan visi-misi dan tujuan serta program Majelis Intelektual dan Ulama Muda (MIUMI) kepada para pimpinan MUI, delegasi intelektual dan ulama muida ini juga menyampaikan beberapa aspirasi umat terkait penanganan kasus Syi’ah di Indonesia dan beberapa aspirasi umat Islam mengenail penolakan RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG).
Tentang Syi’ah, delegasi MIUMI menyerahkan beberapa hasil penelitian dan dokumen terkait gerakan Syi’ah di Indonesia. Di antara buku-buku yang diterbitkan terbatas oleh MIUMI.
Di antaranya “Syi’ah di Sampang”, ditulis Achmad Rofii Damyanti, “SYI’AH; Memecah Belah, Mencerca Sahabat dan Mencaci Istri Nabi” (Himpunan Fatwa dan Pernyataan Ulama Indonesia) dan dokumen “Bukti-bukti Kaum Syi’ah Indonesia Mencerca Sahabat dan Istri Nabi”.
Dalam acara itu, sempat ada enjelasan panjang tentang gerakan Syi’ah di Indonesia yang disampaikan oleh Farid A. Okbah, Wakil Ketua MIUMI yang juga dikenal peneliti Syi’ah.
Menyangkut seputar penggodokan RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG), Henri Sholahudin, MA mewakili delegasi MIUMI, menyampaikan poin-poin penting seputar konsep dasar, definisi dan pasal-pasal RUU KKG yang dinilai bertentangan dengan Syari’ah Islam.
“Gagasan kesetaraan gender ini sangat merugikan umat islam, karena ini menyangkut nilai prinsip dari syariat islam. Karena itu kita tidak boleh lengah dan lelah dalam melawan arus liberalisasi ini. Karena jika permasalahan gender ini telah disahkan menjadi undang – undang ini akan mengedukasi umat kepemahaman yang salah, terlebih ketika ini menjadi sebuah kebiasaan,” jelas alumnus PP Darussalam Gontor Ponorogo, yang telah melakukan riset mengenai kesetaraan gender ini sejak 2007 dan kini sedang menyelesaikan desertasi di Universitas Malaya, Kuala Lumpur ini.
Menanggapi hal ini, KH. Ma’ruf Amin berjanji akan mengeluarkan fatwa mengenai Syiah setelah melakukan investigasi untuk menindaklanjuti data data dari MIUMI tersebut.
“Untuk perbedaan NU dan Muhammadiyah itu harus ditoleransi, namun untuk urusan aqidah Syiah ini harus diamputasi,” jelasnya diiringi gemuruh takbir seiisi ruangan rapat.
Senada dengan KH Ma’ruf Amin, Sekjen MUI Pusat, Drs. HH. Ichwan Sam mengatakan MUI kali akan segera mengeluarkan fatwa kesesatan Syiah dengan bukti yang tak terbantahkan.
“MUI akan mengeluarkan fatwa mengenai kesesatan Syiah ini, namun kami akan melakukan riset dan investigasi untuk menampung semua data bukan hanya dari MIUMI saja, agar fatwa ini benar benar memiliki alasan dan bukti yang tidak terbantahkan,” jelasnya kepada hidayatullah.com usai acara silaturrahmi tersebut.*/thufail