Hidayatullah.com–Terpilihnya tiga dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta yang meraih penghargaan dari Pusat Pengembangan Sains dan Teknologi (Pusbangsitek) UIN Jakarta dalam kompetisi “Call Research Presentation 2012” pada Senin (29/10/2012), menjadi pertanda bahwa Indonesia tidak kekurangan ilmuwan-ilmuwan yang baik.
Namun yang menjadi masalah, bagaimana nasib penelitian mereka ke depan? Apalagi penelitian yang mereka hasilkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sementara godaannya banyak negara asing menawarkan gaji yang cukup besar bagi para peneliti-peneliti tersebut.
Mengenai hal ini, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, mengungkapkan secara pribadi dirinya tidak keberatan jika hasil penelitian tersebut dibeli hak patennya oleh negara asing.
“Kalau ada hasil penelitian yang dibeli oleh negara luar, saya tidak keberatan bahkan mendukung karena harganya tinggi. Selain itu, karena di masa lalu, ini di masalalu, anggaran di negara kita kan masih sangat kecil,” demikian ujarnya kepada hidayatullah.com, selepas menjadi salah satu narasumber dalam “Seminar Nasional 21th Century Teachers and Lecturers: Pengembangan sains berbasis Spiritual,” di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Hanya saja menurut bos Jawapos Grup ini, semestinya peristiwa seperti itu tidak boleh lagi terjadi, alasannya, karena anggaran pendidikan Indonesia sudah mencapai 330 Triliun.
“Tapi seharusnya yang seperti itu tidak usah lagi karena anggaran pendidikan kita kan sudah 330 Triliun, nah ini kesempatan bagi kita untuk membina, untuk mengambil hasil-hasil penelitian itu, saya akan bicara dengan pak Menristek dan pak Mendikbud bagaimana bisa ke depan ada di alokasikan anggaran untuk yang seperti ini,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan 2013 sebesar Rp 331,8 triliun, atau naik 6,7 persen dibandingkan anggaran pada APBN-P 2012. Peningkatan anggaran pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta memperluas jangkauan pemerataan pendidikan.*