Hidayatullah.com– Pengurus masjid dan surau di seluruh Malaysia didesak untuk mencermati khat kaligrafi Arab yang ada di tempat mereka guna memperbaiki kesalahan tulis jika ada, menyusul ditemukannya kesalahan penulisan kata Allah dan Ar-Rahman pada kaligrafi yang terdapat di sebuah masjid di Melaka.
“Pengurus masjid dan surau harus mengambil inisiatif untuk memverifikasi kaligrafi apa pun sebelum memajangnya,” Datuk Mohd Na’im Mokhtar, menteri urusan agama Malaysia, seperti dikutip Harian Metro (3/7/2025).
“Harus ada upaya untuk memeriksa secara menyeluruh setiap kaligrafi yang akan ditampilkan, memastikan bahwa kaligrafi tersebut sesuai dengan Al-Quran dan Hadits,” tegasnya.
Sebuah masjid di Melaka dikabarkan menampilkan kaligrafi khat Kufi dengan kesalahan ejaan kata “Allah” dalam dekorasi interiornya selama beberapa tahun terakhir. Kaligrafi tersebut mengeja kata Allah dengan tiga huruf lam.
Kesalahan tersebut baru menjadi perhatian setelah sebuah akun Facebook menyorotinya.
Mohd Na’im mengatakan bahwa Datuk Rahmad Mariman, pejabat eksekutif negara bagian Melaka yang mengurus bidang pendidikan, pendidikan tinggi, serta agama, juga sudah memerintahkan semua masjid dan surau di wilayahnya untuk memeriksa kebenaran tulisan kaligrafi di tempat mereka.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada anggota masyarakat yang telah menemukan kesalahan tersebut, seraya memperingatkan supaya tetap menjaga tutur bahasa yang baik apabila menemukan kesalahan seperti itu.
“Terima kasih kepada warga yang bersuara untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Apabila khatnya keliru, kita perbaiki,” ujar Mohd Na’im.
“Saya hanya meminta supaya kita memperhatikan bagaimana cara kita menyampaikan masukan. Apabila kita melihat kesalahan, tidak perlu menggunakan bahasa yang menghina atau merendahkan,” sarannya*